Langkat, Sumut, 10/6 (Antara) - Guangdong Power Engineering Corp (GPEG) meyakini akhir Desember 2013, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pangkalan Susu segera beroperasi dengan kapasistas 2 x 200 megawatt.
"Pembangunan dan pengoperasiannya akan dimulai Desember 2013 ini,' kata Project Manager Assistent Guangdong Power Engineering Corp Zhang Zheng Yi di Pangkalan Susu, Senin.
Disampaikanya bahwa pembangunan PLTU Pangkalan Susu dengan kapasitas 2 x 200 megawatt ini merupakan kerjasama antara pemerintah Cina dan Indonesia.
Bahwa penyelesaian pembangunanya direncanakan tahun 2010, namun tertunda karena adanya pekerjaan sipil yang salah satu perusahaannya pailit, katanya.
"Kalau sekarang pekerjaannya sudah memasuki tahap penyelesaian, tinggal pemasangan alat turbin," jelasnya.
Zhang Zheng Yi juga mengungkapkan bahwa penyelesaian yang diharapkan ini, untuk mengejar target yang sudah ditentukan antara pihaknya dengan pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), untuk memenuhi devisit listrik di Sumatera Utara agar bisa segera teratasi.
"Bila pembangkit listrik ini dapat beroperasi maka seluruh kebutuhan listrik di Sumatera Utara akan bisa terpenuhi, dan itu tujuan dari dibangunnya PLTU ini," katanya.
Menyangkut  keberadaan pekerja asing di PLTu Pangkalan Susu ada sekitar 215 orang, dimana 126 orang pekerja sudah memiliki IMTA dan 89 orang lagi masih diurus untuk bisa bekerja di Indonesia.
"Kita berharap prosesnya bisa berjalan dengan cepat, sehingga pembangunan dan penyelesaian PLTU ini dapat tepat waktu," kata Zhang Zheng Yi.
Pada dasarnya urusan pembangunan PLTU ini sudah mendekati  penyelesaian, namun masih perlu tenaga ahli untuk pemasangan turbin, sehingga dibutuhkan beberapa orang tenaga ahli tersebut yang didatangkan langsung dari Cina.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat Syaiful Abdi yang datang ke lokasi pembangunan PLTU, langsung memeriksa keberadan pekerja asing disana.
"Kita sudah mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai keberadaan tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan tersebut," katanya.
Instansinya juga sudah meminta laporan berkala menyangkut dengan pekerja asing disana, sehingga tidak ada kesimpang siuran pendataan nantinya.
"Hanya untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah tenaga kerja asing disana, agar bisa diketahui datanya secara pasti, agar bila sesuatu hal terjadi bisa secepatnya dilakukan tindakan," katanya.
"Ini sebagai bentuk perhatian besar dari pemerintah kabupaten Langkat, betapa pentingnya PLTU ini bagi Langkat, agar kedepan kepentingan masyarakat, maupun publik dapat diketahui secara pasti," ujar Syaiful Abdi.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pembangunan dan pengoperasiannya akan dimulai Desember 2013 ini,' kata Project Manager Assistent Guangdong Power Engineering Corp Zhang Zheng Yi di Pangkalan Susu, Senin.
Disampaikanya bahwa pembangunan PLTU Pangkalan Susu dengan kapasitas 2 x 200 megawatt ini merupakan kerjasama antara pemerintah Cina dan Indonesia.
Bahwa penyelesaian pembangunanya direncanakan tahun 2010, namun tertunda karena adanya pekerjaan sipil yang salah satu perusahaannya pailit, katanya.
"Kalau sekarang pekerjaannya sudah memasuki tahap penyelesaian, tinggal pemasangan alat turbin," jelasnya.
Zhang Zheng Yi juga mengungkapkan bahwa penyelesaian yang diharapkan ini, untuk mengejar target yang sudah ditentukan antara pihaknya dengan pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), untuk memenuhi devisit listrik di Sumatera Utara agar bisa segera teratasi.
"Bila pembangkit listrik ini dapat beroperasi maka seluruh kebutuhan listrik di Sumatera Utara akan bisa terpenuhi, dan itu tujuan dari dibangunnya PLTU ini," katanya.
Menyangkut  keberadaan pekerja asing di PLTu Pangkalan Susu ada sekitar 215 orang, dimana 126 orang pekerja sudah memiliki IMTA dan 89 orang lagi masih diurus untuk bisa bekerja di Indonesia.
"Kita berharap prosesnya bisa berjalan dengan cepat, sehingga pembangunan dan penyelesaian PLTU ini dapat tepat waktu," kata Zhang Zheng Yi.
Pada dasarnya urusan pembangunan PLTU ini sudah mendekati  penyelesaian, namun masih perlu tenaga ahli untuk pemasangan turbin, sehingga dibutuhkan beberapa orang tenaga ahli tersebut yang didatangkan langsung dari Cina.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat Syaiful Abdi yang datang ke lokasi pembangunan PLTU, langsung memeriksa keberadan pekerja asing disana.
"Kita sudah mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai keberadaan tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan tersebut," katanya.
Instansinya juga sudah meminta laporan berkala menyangkut dengan pekerja asing disana, sehingga tidak ada kesimpang siuran pendataan nantinya.
"Hanya untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah tenaga kerja asing disana, agar bisa diketahui datanya secara pasti, agar bila sesuatu hal terjadi bisa secepatnya dilakukan tindakan," katanya.
"Ini sebagai bentuk perhatian besar dari pemerintah kabupaten Langkat, betapa pentingnya PLTU ini bagi Langkat, agar kedepan kepentingan masyarakat, maupun publik dapat diketahui secara pasti," ujar Syaiful Abdi.***3***
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013