Medan, 14/5 (Antara) - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara pada triwulan pertama 2013 cukup stabil dengan kisaran pertumbuhan mencapai 6,14 persen.
"Cukup stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,13 persen," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Hari Utomo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Sumut di Medan, Selasa.
Menurut Hari, pertumbuhan ekonomi di Sumut pada triwulan pertama tahun 2013 tersebut didorong investasi yang mengalami perkembangan cukup tinggi yakni 14,48 persen.
Apalagi perkembangan investasi itu didukung sisi produksi dan pertumbuhan esktor angkutan, komunikasi, persewaan, dan jasa perusahaan.
Pertumbuhan ekonomi Sumut tersebut dapat dilihat dari perkembangan tiga sektor utama yakni pertanian, industri pengolahan, sera sektor sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).
"Pertumbuhan sektor pertanian 7,61 persen, PHR 5,93 persen dan industri pengolahan 2,55 persen," katanya.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil tersebut menyebabkan Sumut tercatat sebagai provinsi yang memiliki perekonomian terbesar di kawasan Pulau Sumatera.
Sedangkan untuk tingkat nasional, Sumut peringkat keenam dengan nilai perekonomian sebesar Rp350,4 triliun, katanya.
Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Sumut hanya mengalami inflasi indeks harga konsumen (IHK) 0,70 persen pada April 2013 atau setara 6,32 persen secara tahunan.
Kondisi itu disebabkan tingginya inflasi dari harga komoditas "volatile food" atau komponen harga bergejolak seperti cabai merah dan bawang merah. ***3*** (T.I023/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 14-05-2013 20:59:51
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Cukup stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,13 persen," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Hari Utomo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Sumut di Medan, Selasa.
Menurut Hari, pertumbuhan ekonomi di Sumut pada triwulan pertama tahun 2013 tersebut didorong investasi yang mengalami perkembangan cukup tinggi yakni 14,48 persen.
Apalagi perkembangan investasi itu didukung sisi produksi dan pertumbuhan esktor angkutan, komunikasi, persewaan, dan jasa perusahaan.
Pertumbuhan ekonomi Sumut tersebut dapat dilihat dari perkembangan tiga sektor utama yakni pertanian, industri pengolahan, sera sektor sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).
"Pertumbuhan sektor pertanian 7,61 persen, PHR 5,93 persen dan industri pengolahan 2,55 persen," katanya.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil tersebut menyebabkan Sumut tercatat sebagai provinsi yang memiliki perekonomian terbesar di kawasan Pulau Sumatera.
Sedangkan untuk tingkat nasional, Sumut peringkat keenam dengan nilai perekonomian sebesar Rp350,4 triliun, katanya.
Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Sumut hanya mengalami inflasi indeks harga konsumen (IHK) 0,70 persen pada April 2013 atau setara 6,32 persen secara tahunan.
Kondisi itu disebabkan tingginya inflasi dari harga komoditas "volatile food" atau komponen harga bergejolak seperti cabai merah dan bawang merah. ***3*** (T.I023/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 14-05-2013 20:59:51
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013