Medan, 5/5 (Antara) -Pemerintah Kota (Pemkot) Medan pada2013 menenderkan 25 proyek pengerjaan drainase dengan total biaya sebesar Rp70 miliar untuk antisipasi banjir.

"Tender proyek masih di bidang drainase dan jalan. Untuk drainase ada 25 proyek senilai Rp70 miliar," kata Kepala Dinas Bina Marga Medan, Khairul Syahnan, di Medan, Minggu.

Dia menjelaskan, tender sudah dilakukan dan sebagain proyek sudah jalan.

Salah satu proyek yang sedang dilaksanakan adalah di kawasan Jalan Adisucipto dan Jalan Tinta, Medan dengan panjang dan lebar pengorekan parit bervariasi.

Pelaksanaan proyek drainase itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir menyusul akan masuknya musim penghujan.

"Dengan perbaikan atau peningkatan kedalaman/lebar parit-parit di Kota Medan, maka daya tampung air hujan bisa leih banyak dan jalan air lancar sehingga curah hujan tidak sampa menimbulkan genangan atau banjir,"katanya.

Pemkot Medan, kata dia, juga berharap kesadaran masyarakat menjaga lingkungan semakin tinggi dimana antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga tidak menimbulkan masalah di dalam parit dan termasuk sungai.

"Harus ada kesadaran yang tinggi masyarakat untuk menjaga lingkungan karena bencana banjir merugikan semua pihak," katanya.

Mengenai adanya informasi yang menyebutkan sebagian dana pengerjaan proyek drainase tahun lalu yang belum diterima pengusaha, menurut Khairul, pembayaran yang belum tuntas hanya pada pekerjaan yang tidak beres.

"Proyek drainase yang sudah rampung dengan baik,

lunas, sedangkan yang masih perlu perbaikan, Pemkot Medan meminta kontraktornya memperbaiki lagi,"katanya tanpa merinci jumlah tunggakan pembayaran proyek itu.

Pemkot Medan diinfromasikan masih memiliki utang terhadap pihak ketiga atau kontraktor untuk pembayaran sejumlah proyek pada 2012 senilai Rp74,7 miliar .

Sebelumnya, Kepala Seksi Data dan Informasi

Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Polonia Medan, Mega Sirait, mengatakan, meski cuaca di Sumut masih cukup panas akibat posisi matahari persis di atas kawasan daerah itu, tetapi potensi curah huhan tinggi sangat besar.

Pembentukan awan konvektif atau awan pembawa hujan masih berpeluang karena banyak kandungan uap air di atmosfer sebagai dampak pemanasan yang terjadi.

Kandungan uap air menyebabkan terjadinya pembentukan awan yang sangat cepat sehingga mengubah kondisi udara dari cerah menjadi mendung dengan awan yang cukup pekat dan hujan.***4*** (E016/C/N001) (T.E016/C/N. Sunarto/N. Sunarto) 05-05-2013 17:23:00

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013