Langkat, Sumut, 3/4 (Antara) - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Region Sumatera menanam 65.000 batang mangrove atau bakau di hutan model di kawasan Pantai Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Kami menanam kembali mangrove di Pantai Brandan Barat," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Region Sumatera Tajruddin Hasibuan, di Stabat, Rabu.

Menurut dia, penanaman mangrove tersebut dilakukan pada lahan seluas 300 hektare, yang nantinya dijadikan hutan model di register 8/1 Kecamatan Brandan Barat.

"Kami ingin kembali menghijaukan hutan mengrove yang sudah hampir punah karena dirambah, dan dirusak," katanya.

Selain menanam mangrove, kata dia, KNTI juga melakukan pembibitan 600.000 batang mangrove, yang akan ditanam secara bertahap di lokasi itu.

Pada penanaman mangrove tersebut, organisasi ini akan melibatkan pelajar SMP, SMA, SMK, serta masyarakat nelayan.

Hasibuan mengatakan gagasan itu sehubungan dengan peringatan Hari Nelayan, 6 April.

"Apabila hutan mangrove kembali hijau, dipastikan hasil tangkapan nelayan tradisionsl akan meningkat, baik ikan, udang, kepiting, maupun kerang," ujarnya.

Secara terpisah, Azhar Kasim, tokoh pemuda setempat menyatakan sangat mendukung penghijauan dengan penanaman mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, ini.

"Ini sebagai bentuk partisipasi masyarakat, nelayan, dan pemuda, untuk menghijaukan kembali hutan bakau Langkat, agar kondisinya seperti beberapa tahun yang lalu," katanya.

Menurut dia, sekitar 20 tahun lalu Langkat sangat hijau dengan hutan mangrovenya. Kondisi tersebut menunjang meningkatnya hasil tangkapan ikan, udang, kepiting, dan kerang. "Waktu itu produksinya sangat tinggi, dan dipasarkan hingga ke mancanegara," katanya.***4***

Masduki Attamami (T.KR-IFZ/B/M. Attamami/M. Attamami) 03-04-2013 09:01:06

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013