Kisah agen Mitra UMi di Karawang, tambah penghasilan sekaligus bantu ekonomi warga

Kisah agen Mitra UMi di Karawang, tambah penghasilan sekaligus bantu ekonomi warga

Kios pupuk pertanian milik Hj. Caryati di wilayah Dusun Sukajaya, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat

Jakarta (ANTARA) - Suasana kios pupuk pertanian milik Hj. Caryati nyaris tidak pernah sepi pelanggan yang datang untuk membeli keperluan pupuk dan kebutuhan pertanian lainnya. Satu per satu petani datang ke kios yang berada di wilayah Dusun Sukajaya, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tersebut.

Tak hanya menjual pupuk kebutuhan pertanian, Hj. Caryati ternyata juga aktif menjadi AgenBRILink di kampungnya. Awalnya ia dan suaminya merintis usaha kios pupuk di kampungnya. Usaha ini dilakukan karena tingginya kebutuhan pupuk di sekitarnya yang mayoritas adalah Petani.

"Awalnya dulu itu suami saya kan suka nyari pupuk untuk kebutuhan pertanian kami, tapi kok pupuk itu susah ya. Terus tanya-tanya soal pestisida juga. Waktu itu kami sempat bingung ini pupuk benar-benar langka atau gimana? Akhirnya dari situ sekitar tahun 2011 kami ada ide untuk buka kios pupuk Jadi, kios ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan juga untuk dijual ke masyarakat sekitar," ujar Caryati.

Pada tahun 2022, Hj. Caryati mendapatkan tawaran menjadi Agen mitra UMi BRILink oleh salah satu mantri BRI di daerahnya. Agen mitra UMi adalah agen yang fokus menyalurkan pinjaman ultra mikro dari BRI ke masyarakat. Ia melihat bahwa kesempatan ini bisa menjadi peluang yang bagus untuk mengembangkan usahanya.

Saya pikir waktu itu ada beberapa petani yang belanja ke kios saya mengeluh kurang modal. Di pertengahan tanam, kurang 3 bulan panen, mereka kurang modal. Kadang-kadang si penggarap kurang modal. Akhirnya saya tertarik untuk mencoba karena ini bisa jadi peluang untuk membantu mereka, ungkapnya.

Awal resmi menjadi mitra UMi BRILink, Hj. Caryati mencari nasabah dengan menawarkan ke orang-orang terdekat, salah satunya adalah saudaranya yang menjadi pemilik lahan. Ia menjelaskan detail tentang tata cara peminjaman, nominal, skema, hingga tenornya berapa lama. Ternyata, dari situ ada beberapa penggarap yang datang untuk mendapatkan pinjaman.

Akhirnya dari mereka yang pernah meminjam ke saya itu semakin berkembang dari mulut ke mulut. Jadi setiap ada yang butuh tambahan uang, saya coba kasih solusi pinjaman UMi ini karena memang bunganya rendah, cepat cair, dan tidak memberatkan masyarakat, jelas Caryati.

Secara tak terduga, usaha Hj. Caryati pun berkembang seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenalnya sebagai mitra UMi. Kebutuhannya tak hanya sebatas modal usaha tani saja, tapi banyak juga yang membutuhkan pinjaman untuk keperluan rumah tangga.

Saya jelaskan kalau saya nggak jualan barang, tapi mereka bisa mengajukan pinjaman UMi ke BRI, nanti bayarnya ke saya bisa dicicil mingguan atau bulanan terserah. Jadi ya gitu akhirnya usaha saya juga berkembang memberikan pinjaman untuk kredit kebutuhan rumah tangga, tambahnya.

Selama aktif sebagai mitra UMi BRILink, Hj. Caryati sudah menyalurkan pinjaman ke lebih dari 90 nasabah. Nominal pinjaman yang disalurkan ke nasabah disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan mereka membayar.

Hj. Caryati merasakan dampaknya menjadi mitra UMi BRILink yang begitu besar pada usaha dan pendapatannya. Ia sangat berterima kasih kepada BRI karena sejak menjadi mitra UMi BRILink, semua prosesnya dipermudah. Tak hanya memberikan peluang bisnis untuk dirinya sendiri, tapi juga membantu masyarakat yang ada di lingkungannya.

Buat calon agen UMi, jangan takut untuk mengawali usaha bergabung dengan BRI. Karena nantinya kita bisa mendapatkan peluang bisnis baru, pendapatan baru. Jadi jangan ragu untuk mengambil kesempatan baru, pungkasnya.

Sebelumnya, pada BRI Microfinance Outlook 2024 Presiden Joko Widodo mengapresiasi jumlah AgenBRILink milik BRI yang mencapai 740 ribu. Menurut Jokowi itu bisa mengambil alih kebutuhan urusan keuangan masyarakat dari rentenir.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa volume transaksi di AgenBRILink telah mencapai Rp1.400 triliun pada tahun 2023.

"Pasti merasa bahwa orang itu sekarang transaksinya digital, tapi sebenarnya transaksi melalui digital payment berupa kombinasi antara digital dan manual yang kita sebut Hybrid Bank itu ada di AgenBRILink masih di gemari masyarakat," ujar Sunarso.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024