Medan (ANTARA) - Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan motivasi atlet binaannya agar benar-benar siap menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, termasuk dengan mendatangkan para psikolog.
Pelatih panahan PON Sumut, Budiono di Medan, Senin, mengatakan mentalitas dan percaya diri jadi faktor penting di pertandingan, mengingat fokus bidikan menentukan nilai anak busur yang menancap di lingkaran papan.
Demi meningkatkan motivasi para atlet, pihaknya mendatangkan psikolog agar kepercayaan diri atlet semakin meningkat, terutama saat menghadapi atlet yang berpengalaman di event internasional bahkan atlet kejurnas.
"Mereka ini kan rata-rata masih di bawah usia 18 tahun, jadi masih perlu pendamping. Makanya, nanti kita bakal hadirkan psikolog untuk bisa memberikan motivasi ke atlet. Harapannya, mereka percaya diri hadapi atlet pengalaman, termasuk atlet Olimpiade," katanya.
Selain tenaga psikolog, pihaknya juga bakal bermohon tambahan tenaga tim pelatih untuk mendampingi 18 pemanah Sumut berlomba. Hal ini demi efektivitas kerja tim saat pertandingan di Provinsi Aceh nanti.
"Kemudian kita akan meminta ke Pengprov tim pelatih tambahan untuk bisa membackup pelatih utama. Kita juga perlu agent untuk mengambil anak panah dan rencana kita minta 4 lagi untuk mengurusi 18 atlet," kata Budiono.
Rencananya, para atlet akan menjalani simulasi pertandingan selama 10 hari demi mantapkan pelatda penuh yang memasuki program khusus yang tujuannya agar atlet tidak merasa canggung atau demam panggung saat PON berlangsung.
Atlet juga bisa merasakan langsung atmosfer pertandingan resmi termasuk perangkat pertandingan seperti wasit dan panitia.
"Nanti akan kita buat lapangan ini seperti area pertandingan PON. Simulasinya akan kita buat, nanti ada timer. Mungkin minggu ketiga kita buat selama 10 hari," kata Budiono.
Terkait persaingan, Budiono tidak memungkiri atlet pelatnas bakal diunggulkan pada PON. Sebut saja daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY yang memiliki kekuatan pemanah nasional.
Meski begitu, Budiono tetap optimis Sumut bisa mengambil peluang dengan motivasi lebih dari atlet.
"Kita sampaikan kepada atlet bahwa kalau kita jumpa atlet pelatnas biasa-biasa saja. Mungkin atlet pelatnas juga bakal ada beban juga. Saya selalu bilang sama anak-anak, tidak peduli dengan hasil nanti, yang penting kalian berangkat nanti di biayai oleh daerah," katanya.