Rantauprapat (ANTARA) - Dua orang nelayan pencari gurita ditemukan tewas setelah perahunya tenggelam akibat cuaca buruk di Selat Malaka di kawasan perairan Tanjung Bangsi, Kabupaten Labuhanbatu.
Mereka hilang sejak melaut pada Senin, 5 Agustus 2024 dan ditemukan keesokan harinya oleh nelayan yang melintas di perairan Tanjung Bangsi.
Korban bernama Rojab (19) ditemukan di koordinat 02°-49'-898'' U 100°-11'-425''T, di perairan Tanjung Bangsi, sedangkan Budiman (36) ditemukan koordinat 02°-47'-822'' U 100°-16'-942'' T di perairan Sei Tukang Tengah.
Jasad korban telah dievakuasi, Satpol Airud Polres Labuhanbatu, Rabu, 7 Agustus 2024 dan dibantu masyarakat nelayan.
Polisi menduga sementara, korban meninggal dunia karena tenggelam setelah perahu dihantam badai akibat cuaca buruk di Selat Malaka hingga perairan Tanjung Bangsi.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Hanafiah di Puskesmas menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda luka atau kekerasan pada tubuh korban," ujar Kapolres Labuhanbatu AKBP dr. Bernahard Malau, ketiha dihubungi di Rantauprapat, Kamis siang.
Bernard mengimbau kepada masyarakat nelayan agar selalu waspada di kondisi cuaca buruk saat ini.
Menurutnya, peristiwa duka ini sebagai pembelajaran bagi masyarakat nelayan agar lebih mengutamakan keselamatan jiwa.
"Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat nelayan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi cuaca saat melaut. Keselamatan harus menjadi prioritas utama," jelasnya.