Membuat kesal pendukung
Sejak pertama kali saling berhadapan pada 1 Mei 1904, Prancis dan Belgia sudah 75 kali bertemu yang kebanyakan pertandingan persahabatan. Belgia menang 30 kali, Prancis menang 26 kali.
Tetapi, Les Bleus memenangkan semua dari empat pertemuan dalam Piala Dunia dan atau Piala Eropa, termasuk semifinal Piala Dunia 2018. Rekornya pun fantastis, menyarangkan 13 gol dan kebobolan cuma 3 gol.
Tapi kini sekalipun memiliki bakat-bakat serang yang mematikan, baik tim Belgia maupun tim Prancis edisi ini kesulitan mencetak gol, sampai para pendukung kedua tim dibuat marah oleh kemandulan ini.
Kemarahan para pendukung sampai membuat kapten Belgia Kevin de Bruyne urung memberikan salut kepada suporter Setan Merah usai laga melawan Ukraina yang berakhir 0-0.
Sementara itu, Didier Deschamps juga dibuat kesal oleh semakin nyaringnya kritik terhadap ketajaman tim serangan Prancis, sampai dia berkata "kalau tak suka melihatnya, ganti saluran saja."
Belgia tadinya yakin bakal memuncaki Grup E, tapi kenyataannya perjalanan mereka sungguh berliku. Tumbang 0-1 di tangan Slovakia, Setan Merah bangkit mengalahkan Rumania 2-0, tetapi kembali tampil mengecewakan saat seri 0-0 melawan Ukraina.
Mereka lolos ke fase grup hanya karena selisih gol yang lebih baik dari tim-tim lain dalam Grup E yang semuanya mengemas empat poin.
Perjalanan Prancis ke babak 16 besar tak kalah membuat kesal pendukung mereka. Mengawali turnamen di Jerman dengan kemenangan 1-0 atas Austria, Prancis cuma bisa memungut dua poin dari dua laga berikutnya setelah ditahan seri 0-0 dan 1-1 masing-masing oleh Belanda dan Polandia.
Untuk itu, di Dusseldorf Arena, Senin malam nanti, tugas utama Deschamps dan Domenico Tedesco adalah memancing pemain-pemain depannya mengakhiri ketumpulan mereka di depan gawang lawan.
Kedua pelatih tidak memiliki masalah pada baik lini tengah maupun pertahanan karena selama ini kedua lini permainan sudah menjalankan tugasnya dengan baik.