Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara meminta untuk melakukan berbagai upaya guna meningkatkan produksi ikan memenuhi target nasional sebesar 30,85 juta ton tahun ini.
"Pemkot Medan harus ambil bagian dalam mencapai target itu," ucap Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Emilia Lubis, di Medan, Rabu.
Untuk meningkatkan kapasitas pengolahan maupun produksi ikan, lanjut dia, diperlukan pemahaman masalah dari hulu maupun hilir, terutama perikanan tangkap.
Di antaranya lingkungan ikan harus bebas dari pencemaran, penangkapan ikan yang mematuhi regulasi, proses produksi kreatif dan inovatif, serta distribusi tepat sasaran.
"Kami mendorong peserta diskusi grup ini menyampaikan aspirasi, gagasan, inovasi, dan kreativitas guna melahirkan langkah peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pengolahan ikan di kota ini," tutur Emilia.
Pihaknya juga menyebutkan, di Februari lalu Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) menargetkan produksi perikanan di angka 30,85 juta ton.
Produksi perikanan itu terdiri atas perikanan tangkap dan budidaya yang terjadi kenaikan sektor perikanan tahun sebelumnya sekitar 24,74 juta ton.
"Kita (Pemkot Medan, red) harus ada untuk mencapai target ini, namun tidak berorientasi penuh bahan baku alias ikannya saja," ungkap dia.
Tetapi juga harus berorientasi kepada pengolahan ikan, seperti produk-produk tertentu, kata Emilia.
Kabag Sumber Daya Alam Setda Kota Medan Mulia Rahmad Nasution melaporkan, pihaknya dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan Kota Medan telah melakukan koordinasi dan pemantauan.
Dalam diskusi ini selain ketersediaan bahan baku, juga dibutuhkan keterampilan, dan konsistensi mempertahankan produksi yang berkualitas, kuantitas, keberlanjutan, serta strategi pemasaran.
"Kualitas adalah rasa dari produk perikanan enak, sehat, bergizi, dan higienis. Kuantitas produksi harus sesuai permintaan pasar," katanya.
Sedangkan untuk keberlanjutan, yakni produk yang dihasilkan oleh kelompok pengolahan dan pemasar hasil perikanan harus stabil," papar Mulia.