Medan (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara menyatakan, lebih dari 90 persen UMKM di wilayahnya digerakkan oleh perempuan.
"Sebanyak 90-95 persen bisnis UMKM di Sumut itu dikerjakan perempuan," ujar Kepala Diskop UKM Sumatera Utara Naslindo Sirait di Medan, Rabu.
Oleh sebab itu, Naslindo menyebut bahwa pihaknya mendorong perempuan di wilayahnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan keuletan dalam menjalankan bisnis UMKM.
Menurut dia, dengan kemampuan yang memadai, perempuan dapat menjadi tulang punggung perekonomian keluarga dan dalam skala lebih luas menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Perempuan, Naslindo menyebut, biasanya menjadi pelaku UMKM di bidang fesyen, kuliner dan kecantikan.
Mereka pun dianggapnya memiliki kemampuan khusus di keterampilan tertentu seperti menyulam, merajut dan membatik.
Naslindo juga menyampaikan bahwa perempuan yang bergerak di UMKM tidak terbatas pada ibu rumah tangga tetapi ada pula dari kalangan mahasiswa dan perempuan muda.
"Namun memang yang beberapa kali jadi kendala adalah akses perempuan untuk pembiayaan masih terbatas karena usaha mereka masih tergolong kecil," kata Naslindo.
Meski demikian, beberapa lembaga jasa keuangan di Indonesia sudah menyediakan pembiayaan UMKM khusus perempuan misalnya PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang diberikan PT Permodalan Nasional Madani.
Kemudian ada pula pembiayaan dari perbankan swasta maupun BUMN atau BUMD.
Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.