Medan (ANTARA) - Kompetisi tenis meja beregu putra nasional, UAH Super Series III dijuarai oleh club asal Medan, TSP Club. Ustadz Adi Hidayat (UAH) bersama Musa Rajekshah mengapresiasi para pemenang dengan memberikan hadiah uang secara tunai sebesar Rp100 juta.
Sementara itu juara kedua diraih JBSM Club Samarinda dengan hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta disusul peringkat ketiga oleh Onic Club Jakarta dengan hadiah uang tunai sebesar Rp25 juta dan juara keempat Lavani Club Medan berhak membawa uang tunai sebesar Rp13 juta. Ranking 5 sampai 8 masing-masing membawa uang tunai Rp3 juta.
Tak cukup ini saja, UAH juga memberikan uang tunai kepada seluruh partisipan yang hadir dalam penutupan sebesar Rp1,5 juta dan semua panitia yang terlibat dengan tambahan uang masing-masing Rp500ribu. Menariknya lagi, Ia juga memberikan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada pemain bernama Wang dan Noufal yang dinilai paling memukai penonton.
“Semua hadiah akan diberikan tunai dengan juga pialanya dan medalinya, tidak ada yang ditransfer. Silahkan semua bawa pulang uang tunainya nikmati kita berbahagia, menjadi muda, sportif dan inovatif,” kata UAH.
Melihat antusias para pemain, UAH juga menyampaikan kejuaraan ini akan dilanjutkan dan akan dinaikkan levelnya menjadi international super series. “Seperti saya sampaikan kita akan jadikan ini menjadi international super series, jadi levelnya kita naikkan dan mudah-mudahan tahun depan Harimoto bergabung, mudah-mudahan nanti ada Fan Zhendong bisa datang, mudah-mudahan Wang Chuqin bisa hadir,” harapnya.
UAH berharap pertandingan ini bisa menjadi amal jariyah khususnya bagi Almarhum Haji Anif dan keluarga. “Kami terima kasih dengan segala yang telah diberikan, semoga menjadi kebaikan dan yang paling penting amal jariyah untuk Haji Anif insyaAllah,” katanya.
Sementara itu Ijeck mengaku dari 16 club yang berpartisipasi 7 diantaranya adalah club asal Medan. “Kami ucapkan terima kasih karena Ustadz Adi Hidayat mau mendatangkan kejuaraan ini di luar pulau Jawa, yakni di Sumut.
Mudah-mudahan event ini membangkitkan semangat atlet-atlet muda khususnya tenis meja di Sumut terlebih Sumut akan menjadi tuan rumah PON 2024,” kata Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Ijeck berharap kegiatan sama bisa hadir kembali. “Kegiatan-kegiatan seperti ini harus sering diadakan di Sumut, sebagai wadah mencari bibit-bibit atlet muda, apalagi ada 7 club dari Medan yang berpartisipasi pada pertandingan ini, artinya kita punya potensi. Melalui event ini juga para atlet bisa menambah pengalaman dan pengetahuan dengan sesama atlet, jadi wadah silaturahim,” kata Ijeck.