Dari 0,43 juta ton GKG pada Oktober-Desember 2023 tersebut, BPS memperkirakan Sumut memiliki 0,24 juta ton beras pada periode yang sama.
"Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat," kata Juwaini.
Akan tetapi, dia mengakui, stok beras di Sumut belum dapat menurunkan harga beras secara keseluruhan, hanya menahan supaya tidak melonjak drastis.
Hal itu karena banyak daerah penghasil beras di Indonesia yang sulit melakukan penanaman karena kekeringan akibat El Nino.
"Harga masih tinggi tetapi sekarang tidak naik lagi, walau belum turun," kata Juwaini.
Sampai Kamis (9/11), harga rata-rata beras medium di Sumut mencapai Rp13.540 per kilogram atau masih lebih tinggi daripada harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 per kilogram.
Akan tetapi, nilai tersebut relatif stabil setidak-tidaknya dalam seminggu terakhir di mana harga beras medium di provinsi tersebut berada di kisaran Rp13.400-Rp13.540 per kilogram.
Harga rata-rata beras premium Sumut pada rentang 2-9 November 2023 adalah Rp14.560-Rp14.680 per kilogram, juga lebih besar daripada HET Rp14.400 per kilogram.