Medan (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Medan, Sumatera Utara, menyebut detail engineering design (DED) layanan Bus Rapid Transit (BRT) Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) ditargetkan selesai akhir November 2023.
"Pembangunan depo BRT Mebidang hingga kini masih dalam tahap penyusunan DED, dan kita prediksi akhir bulan ini selesai," ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis di Medan, Selasa.
Sedangkan untuk jalur BRT Mebidang, lanjut dia, DED akan selesai pada Januari 2024, dan akan dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada awal Februari tahun depan.
Sebelum groundbreaking, maka banyak hal yang diperlukan guna memenuhi seluruh persyaratan dan kelengkapan administrasi pembangunan depo MRT Mebidang ini.
Di antaranya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meminta Pemkot Medan melengkapi persyaratan administrasi terkait penyerahan aset lahan.
"Penyerahan aset lahan milik Pemkot Medan ini dilakukan pembangunan. Setelah dibangun, aset tersebut akan dikembalikan kepada Pemkot Medan," jelas Iswar.
Pihaknya juga menyebutkan Kemenhub akan membangun layanan transportasi massal BRT Mebidang pada 17 koridor dengan total jumlah armada yang digunakan sebanyak 551 unit bus.
Dari 17 koridor itu, di antaranya 15 koridor dan 468 unit bus menjadi kewenangan Pemkot Medan mengelola, sedangkan dua koridor lagi dan 83 unit bus merupakan kewenangan Pemprov Sumut.
"Total anggaran yang dikeluarkan Kemenhub BRT Mebidang ini sebesar Rp1,9 triliun. Untuk penyediaan bus 468 unit, 50 persen bantuan Kementerian Perhubungan dan 30 persen dari total armada adalah bus listrik," ungkapnya.
Iswar menjelaskan pusat informasi angkutan umum di Kota Medan ini direncanakan akan dibangun di ruko aset Pemkot Medan pada jalur BRT Mebidang di depan Plaza Medan Fair.
"Sesuai arahan Kemenhub dan syarat World Bank, informasi masyarakat tidak hanya digital. Tapi juga informasi langsung, makanya kita harus dirikan informasi angkutan umum di jalur BRT, dan selesai sebelum groundbreaking," kata dia.