"Kita akan kerja sama dengan BRGM dan semua stakeholder, kita juga libatkan anak-anak muda agar kecintaan mereka pada mangrove tumbuh, karena mereka yang kita harapkan bisa melestarikan ini," ujar Yuliani.
Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BRGM, Gatot Soebiantoro menjelaskan selain aspek sosial dan ekonomi, perlu untuk segera mengembalikan fungsi mangrove yang sudah rusak, menjadi sangat penting. Ini membutuhkan waktu yang lama termasuk dampak dari kerusakan mangrove untuk diperhatikan.
Berdasarkan kajian di Sumatera Utara, setiap hektare mangrove mampu mencegah abrasi seluas 14,1 m2 per tahun. Nilai ekonomi mangrove untuk pencegahan abrasi adalah sebesar Rp5.033.700/ha/tahun.
Intrusi air laut pada areal mangrove karena kegiatan lain yang kurang tepat telah terjadi dan harus dibenahi. Seperti halnya perkebunan yang berada di Labuhanbatu. Terdapat kebun sawit di areal mangrove di pesisir pantai yang diserahkan sukarela kepada masyarakat setempat untuk direhabilitasi dan dikembalikan seperti semula untuk menjadi hutan mangrove. Di tempat lain sebenarnya ada lagi kebun kelapa yang rusak dan jumlahnya ribuan.
"Terkait dengan rehabilitasi mangrove, BRGM atau pemda tidak bisa melaksanakan rehabilitasi sendiri. Perlu adanya sinergitas dan partisipasi aktif semua pihak mulai pemerintah daerah hingga masyarakat tapak. Rehabilitasi tidak hanya sekedar menanam namun juga menjaga dan merawat ekosistem mangrove," tutup Gatot.
Sebagai informasi, melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRGM telah melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di Sumatera Utara seluas 7.559 ha pada tahun 2021 yang tersebar di Kabupaten Asahan, Batubara, Deli Serdang, Kota Medan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah dan pada tahun 2022 seluas 373 ha. Di antaranya untuk Kabupaten Langkat seluas 2.501 ha (2021-2022).
Untuk tahun lanjutan dengan sasaran prioritas pendanaan lain oleh Bank Dunia melalui kegiatan Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) terindikasi seluas 6.078 ha. Di antaranya untuk Kabupaten Langkat seluas 2.299 ha.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BRGM tekankan partisipasi masyarakat dalam pemulihan lingkungan
Jumat, 13 Oktober 2023 14:23 WIB 1509