Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan biaya pengobatan pasien penyakit jantung dan stroke di Indonesia menghabiskan dana Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Rp15,37 triliun pada 2022.
"Jantung dan stroke memakan biaya lebih dari setengah anggaran penyakit tidak menular," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti dalam konferensi pers Hari Jantung Sedunia 2023 diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Kamis.
Khusus penyakit jantung, kata Eva, menghabiskan dana JKN sekitar Rp10,9 triliun pada 2022 dengan jumlah kasus mencapai 13,96 juta pasien.
Ia mengatakan, pembiayaan kesehatan untuk penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, diabetes, penyakit paru kronik, stroke, hipertensi pada 2022 total mencapai Rp24,05 triliun atau meningkat sepertiga dari tahun sebelumnya Rp17,92 triliun.
Angka kasus yang dilaporkan Eva umumnya dipicu oleh perilaku hidup tidak sehat mulai dari kurang aktivitas fisik, konsumsi makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, hingga faktor stres.
"Ada pengaruh dari risiko tingginya konsumsi gula, garam, dan lemak atau unhealthy diet dan rendah sekali konsumsi buah dan sayur. 95,79 persen masyarakat Indonesia sangat rendah konsumsi buah dan sayur," katanya.