Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di wilayah ini dengan mengintervensi produksi, distribusi dan konsumsi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut, Agus Tripriyono mengatakan berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Sumut harga besar di sejumlah pasar di wilayah ini sebesar Rp12.757, naik 1,82 persen dari Agustus (Rp12.529). Bahkan untuk beras premium di September rata-rata Rp14.533, meningkat 4,27 persen dibandingkan Agustus (Rp13.983).
“Trennya terus meningkat, karena itu untuk mengantisipasi lonjakan harga kita perlu melakukan intervensi dari produksi, distribusi dan konsumsi,” kata Agus Tripriyono saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, di Medan, Senin.
Agus menjelaskan, pada bagian produksi, Pemprov Sumut akan meningkatkan lahan pertanian, ketersediaan pupuk, bibit dan kebutuhan lainnya. Namun, kata Agus, hal tersebut membutuhkan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota.
Dia melanjutkan, untuk distribusi, salah satu langkah yang diambil adalah memberikan subsidi bahan bakar kepada operator angkut beras dan mempersingkat rantai distribusinya. Sedangkan pada bagian konsumsi, Pemprov Sumut bersama Bank Indonesia, Bulog serta stakeholder terkait akan melakukan operasi pasar efektif.
Pemprov Sumut siapkan sejumlah upaya antisipasi kenaikan harga beras
Senin, 18 September 2023 23:32 WIB 2180