Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara Arif Mandu optimistis dampak penyaluran bantuan sosial (bansos) beras terhadap harga beras akan terasa pada awal Oktober 2023 atau sekitar dua minggu setelah bantuan itu disalurkan ke seluruh Sumut.
"Kalau pun tidak turun, setidak-tidaknya kebijakan itu menahan harga beras," ujar Arif kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena bantuan sosial, ditambah lagi distribusi masif beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), akan membuat permintaan beras di pasar berkurang.
Beras SPHP dari Bulog dijual seharga Rp11.500 per kilogram di Sumut, lebih rendah dari harga beras medium yang pada Kamis (14/9) rata-ratanya mencapai Rp13.140 per kilogram, berdasarkan Badan Pangan Nasional.
Dengan melesukan permintaan, Arif yakin harga beras di Sumut dapat tertekan.
"Masyarakat akan memilih beras Bulog. Kami berharap harganya menurun karena kalau pembeli kurang. Bisa saja, daripada beras tidak laku, harganya lebih baik diturunkan," tutur dia.