Sedangkan layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri telah berhasil mengelola Rp9.262 triliun transaksi hingga kuartal II-2023 atau tumbuh 8,6 persen yoy, kata Darmawan.
Kemudian, tabungan Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh 5,80 persen yoy menjadi Rp 552,4 triliun dan giro secara konsolidasi melesat 21,2 persen yoy menjadi Rp 497,6 triliun.
Kualitas aset Bank Mandiri juga masih terjaga di tengah ketidakpastian global. Hal itu tercermin pada rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri melandai ke level 1,53 persen per Juni 2023, turun 94 basis poin (bps) dari catatan periode Juni 2022 sebesar 2,47 persen.
Pencadangan NPL Coverage ratio bank only berada di level 342,2 persen, meningkat dari posisi kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 274,5 persen.
Sementara posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp 26,6 triliun.
Adapun biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun mampu ditekan menjadi 0,98 persen per Juni 2023, jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,27 persen, ujar Darmawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Laba bersih Bank Mandiri tumbuh 24,9 persen menjadi Rp25,2 triliun