Ia menerangkan bahwa hutan Indonesia dengan pepohonan di dalamnya, dapat menyerap sumber utama emisi yaitu CO2 dan mengubahnya menjadi O2.
"Dengan mesin alami berupa hutan kita yang ciptaan Allah SWT, mampu mengkonversi CO2 menjadi O2 dan menyimpan karbonnya di dalam batang pohon. Hutan kita merupakan kemampuan dan kekuatan Indonesia dalam menyerap emisi dan menjadi paru-paru dunia," katanya.
Baca juga: Salju abadi di Gunung Puncak Jaya mencair dampak pemanasaan global
Setidaknya ada 15 kegiatan aksi mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yaitu pengurangan laju deforestasi lahan mineral, pengurangan laju deforestasi lahan gambut dan mangrove, pengurangan laju degradasi hutan-hutan lahan mineral, pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut dan mangrove.
Kemudian pembangunan hutan tanaman, pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi dengan rotasi, rehabilitasi non-rotasi, restorasi gambut dan perbaikan tata air gambut, rehabilitasi mangrove dan aforestasi pada kawasan bekas tambang, konservasi keanekaragaman hayati.
Selanjutnya, perhutanan sosial, introduksi replikasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian, pengembangan dan konsolidasi hutan adat serta pengawasan dan penegakan hukum dalam mendukung perlindungan dan pengamanan kawasan hutan.