Fair play adalah konsep rumit yang terdiri dari dan mewujud menjadi nilai-nilai fundamental yang tak hanya integral dalam olahraga, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep ini di antaranya menyangkut kompetisi yang adil dan menghormati aturan-aturan dalam olahraga, yang bisa didapat dan dipelajari di luar dan di dalam lapangan.
Dengan cara begitu, ada batasan untuk bagaimana prestasi olahraga mesti dicapai sehingga kompetisi tak boleh ditempuh dengan menghalalkan segala cara.
Untuk itu, para pemangku kepentingan olahraga di Asia Tenggara sudah waktunya mengoreksi lingkungan kompetisi semacam ini. Mereka mesti segera menciptakan atmosfer yang menutup peluang hadirnya praktik absurd dalam SEA Games. Siklus buruk ini harus diakhiri.
Ini karena kompetisi yang benar secara keolahragaan niscaya mendorong kemajuan dan profesionalisme olah raga di kawasan yang membantu negara-negara Asia Tenggara dalam mencetak prestasi lebih tinggi pada kompetisi-kompetisi olahraga level lebih tinggi.
Selain itu, kompetisi yang benar secara keolahragaan adalah juga pendidikan moral dan mental untuk masyarakat Asia Tenggara yang bisa membantunya dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Terbiasa berkompetisi dalam atmosfer yang benar akan menular dan menjadi cermin untuk laku-laku sportif dalam medan-medan kehidupan lainnya.
Intinya, Asia Tenggara tak boleh lagi memaklumi dan membiarkan praktik usang yang tidak benar dan sekaligus menyimpang dari semangat kebersamaan ASEAN itu sendiri.
Sudah waktunya nilai-nilai positif kompetisi olahraga dikuatkan untuk turut mempertajam nilai-nilai kebersamaan dan persatuan kawasan, bukannya demi kebersamaan dan persatuan, semua pihak melakukan pembiaran terhadap laku tidak sportif yang justru bisa menjadi benih yang merusak kekompakan kawasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waktunya mengubah lingkungan kompetisi SEA Games
Waktunya mengubah lingkungan kompetisi SEA Games
Selasa, 16 Mei 2023 12:53 WIB 2046