Mengangkat batubata, semen, pasir dan lainnya yang cukup melelahkan menjadi santapan Eko Rore hampir setiap hari.
Merasa lelah jadi buruh bangunan, Eko Rore pada 2013 banting stir menjadi sales di salah satu perusahaan otomotif sepeda motor.
Tapi kerja jadi sales itu pun akhirnya ditinggalkan Eko Rore karena sulit mendapatkan penjualan sehingga sering hanya menerima pendapatan yang tak seberapa.
"Tak ada pilihan lain, saya pun memilih kembali menjadi buruh bangunan demi biaya kuliah," katanya.
Di tengah kesulitan ekonomi, cobaan masih terus menimpa. Pada 2014, kedua orang tuanya bercerai.
"Kesulitan ekonomi hingga terlilit utang dan dijauhi kawan karena tak bisa membayar utang hingga broken home, membuat aku sempat berfikir mau bunuh diri," katanya.
Tapi Allah masih menyayanginya hingga batal memilih jalan sesat itu. Pada Lebaran 2014, hati Eko terketuk untuk bangkit. Dan beberapa kawan yang masih peduli ikut menyemangati Eko untuk bangkit menata kehidupan.
Kuliah pun dilanjutkan sembari bekerja sebagai jurnalis di salah satu media di Medan, setelah juga pernah bekerja di perusahaan media lainnya.
Pernah jadi buruh bangunan, kini Eko Rore jadi MC kondang
Rabu, 10 Mei 2023 21:42 WIB 5991