Pertama dalam hal anggaran yang menurutnya sampai sejauh ini masih hanya sekitar satu persen. kalau jauh jika dibandingkan dengan sektor pendidikan yang sudah mencapai 20 persen. Terbatasnya anggaran untuk olahraga tentunya juga akan sangat berpengaruh pada kemajuan olahraga itu sendiri.
Berikutnya adalah, olahraga masih di pandang sebelah mata atau belum bisa menjadi jaminan masa depan seorang atlet, khususnya saat ia sudah memasuki masa pensiun.
Artinya, olahraga belum bisa dijadikan sebagai profesi, karena olahraga belum bisa menjadi industri walaupun sudah ada beberapa seperti sepak bola, tinju pro dan lainnya. Jika olahraga sudah bisa menjadi industri, dan menjamin kehidupan atlet terutama saat pensiun, tentunya akan berlomba-lomba menjadi atlet berprestasi.
"Sekali lagi potensi kita sangat besar dan dengan potensi itu kita bisa menjadi barometer olahraga khususnya di kawasan ASEAN. Tinggal lagi bagaimana keseriusan kita. Jadi dari sisi pendanaan juga menjadi tolak ukur sudah sejauh mana perhatian pemerintah terhadap olahraga," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KONI: Bukan mustahil Indonesia jadi kiblat olahraga di ASEAN
KONI Medan: Bukan mustahil Indonesia jadi kiblat olahraga di ASEAN
Senin, 8 Mei 2023 16:56 WIB 2035