"Orangutan di Kalimantan saat ini sekitar 50 ribu, di Malaysia sekitar 5 ribu, di Kawasan Ekosistem Leuser sekitar 13,700, dan di Tapanuli sekitar 800 individu. Keberadaan mereka terus mengalami ancaman karena habitatnya terus berkurang, dampak aktivitas manusia yang membuka hutan untuk perkebunan dan pertambangan," katanya.
Menurut dia, komitmen pemerintah dan semua pihak sangat dibutuhkan agar keberadaan orangutan itu tetap lestari, diantaranya komitmen dalam pengelolaan kawasan hutan yang tersisa agar tetap memiliki fungsi bagi daya dukung populasi.
"Kita semua harus memahami bahwa ekosistem hutan tropis tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Skenario mengubah fungsi hutan akan sangat berdampak besar pada kelangsungan populasi orangutan yang tersisa. Program edukasi kepada masyarakat juga sangat penting bahwa kehidupan kita sangat terkait erat dengan ekosistem. Menyelamatkan orang utan, artinya kita menyelamatkan ekosistem," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang utan Indonesia jadi perhatian ASEAN dan dunia
Orangutan Indonesia jadi perhatian dunia
Senin, 8 Mei 2023 11:36 WIB 2154