Medan (ANTARA) - Kabar gembira bagi warga Medan dan sekitarnya. Setelah menjalani renovasi fisik selama lebih dari enam bulan lamanya, tepat pada Sabtu (29/10) malam ruang kreatif publik Pos Bloc Medan diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Walikota Medan Bobby Nasution, didampingi Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi, dan CEO Pos Bloc Jimmy Saputro beserta segenap jajarannya masing-masing.
Proyek Pos Bloc Medan yang merupakan kolaborasi antara PT Pos Properti Indonesia dengan PT Ruang Kreatif Pos telah melakukan revitalisasi aset Gedung Kantor Pos Medan yang telah berusia 111 tahun tersebut menjadi sebuah creative hub multi-fungsi bagi berbagai komunitas kreatif, pengembangan talenta lokal, pemberdayaan bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Pada area gedung yang telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai UU No 10 Tahun 2010 dan Peraturan Daerah Kota Medan No.2 Tahun 2012 tersebut akan hadir banyak tenant UKM/UMKM yang bergerak di berbagai bidang industri kreatif seperti kuliner, musik, film, fashion, hingga kriya.
Tenant-tenant yang telah membuka usaha mereka di Pos Bloc Medan terdiri dari tenant F&B seperti Gelato Secrets, Nelayan, Common Folks, Si Tea, Torei, Mak Judes, Keude Makbid, Es Coklat Gajah Mada, Aeki Cerita Kopi, Meat Me, Canggu Bakehouse, Titik Temu, Mini M Bloc Market, Wolle Wolly, Mak Mie, Offle, Kedai Seoul, Huta Fresh Market hingga Oh Donut.
Sementara tenant non-F&B antara lain Photomatics, GrowLiving.co hingga Sovlo.
Selain itu, beberapa area di Pos Bloc Medan yang baru ini akan diperkenalkan sebagai berikut: Esplanade, De Boer (alfresco area), Maidan Hall (ampiteater), Rotunda (aula utama), Taman, hingga Museum Pos Gallery.
Kantor Pos Medan yang terletak di jantung kota Medan, tepatnya di Jl Pos No.1, kawasan Kesawan ini memiliki luas bangunan 1.200 meter persegi, lebar 20 meter, panjang 60 meter serta tinggi 20 meter dirancang oleh arsitek Belanda Simon Snuyf dari Burgelijke Openbare Werken (BOW), semacam Dinas Pekerjaan Umum Hindia Belanda.
Bangunan kantor pos ini pertama kali dibangun pada tahun 1909 dan rampung pada 1911. Lokasinya persis berseberangan dengan Lapangan Merdeka yang pada zaman kolonial dulu disebut Esplanade, ruang terbuka utama di depan Gedung Balaikota.
Gedung Kantor Pos Medan ini sejak ratusan tahun yang lalu telah menjadi salah satu landmark kota Medan bersama gedung-gedung lain di sekitarnya seperti Balaikota, Bank Indonesia, hingga Hotel De Boer.
Uniknya, arsitektur Gedung Kantor Pos Medan ini tidak
sepenuhnya bergaya Eropa seperti gedung era kolonial lain yang ada di sekitarnya, namun ia mengadopsi pula karakter lokalitas setempat.
“Saya melihat Pos Bloc Medan ini menjadi rumah UMKM. Jadi menjual produk UMKM itu ya harus seperti ini, harus dijual ditempat yang kreatif. Saya optimistis ini bisa menjadi icon kota Medan. Jadi nanti kita integrasikan saja bagaimana Pos Bloc ini jadi semacam rumah kreatif UMKM, dimana anak-anak muda di sini bisa terus mengembangkan kreatifitasnya menjadi tempat belajar, menjadi inkubator bagi UMKM yang mungkin nanti kita koneksikan juga dengan pembiayaan, dengan akses kepada bahan baku, akses kepada kewirausahaan dan lain sebagainya. Sehingga nanti dengan begitu kita harapkan dengan para kurator di Pos Bloc ini, produk-produk UMKM pelan-pelan meningkat,” ujar Teten Masduki.
“Pembangunan Pos Bloc ini nanti akan terintegrasi dengan pembangunan Lapangan Merdeka yang sudah kami mulai pada tahun ini. Insya Allah akan bisa selesai di tahun 2024, begitu juga dengan pembangunan Kawasan Kota Lama Kesawan yang hari ini juga sudah dibangun Kementerian PUPR dan akan menjadi satu kawasan ekonomi yang tentunya kami harapkan perekonomian yang bisa bangkit di kawasan ini adalah para pelaku, anak-anak asli kota Medan, anak-anak kreatif kota Medan, yaitu para pelaku UMKM. Ini juga sesuai dengan apa yang sudah diarahkan kepada kita oleh Bapak Presiden. Bagaimana kita bisa menyelamatkan, memprediksi resesi di 2023, resesi ekonomi, resesi global. Salah satu bagi kami Pemerintah Kota Medan, untuk bisa selamat dari hal itu bagaimana pergerakan ekonomi kecil para pelaku UMKM dan Koperasi di Kota Medan bisa lebih kita genjot lagi kapasitasnya. Ini sangat inline dengan apa yang kita lakukan pada malam hari ini, peresmian hari ini,” ujar Walikota Medan Bobby Nasution.
“Gedung yang usianya 111 tahun ini, alhamdulillah, akhirnya menjadi tempat anak-anak muda menelurkan, menggagas kreatifitas dan ide-ide baru. Jadi, kami berharap keberadaan Pos Bloc ini menjadi tempat anak-anak muda berkreasi untuk perkembangan dan kemajuan kota Medan. Yang tidak kalah penting, yang akan menempati Pos Bloc Medan adalah seluruhnya UMKM. Jadi, komitmen kami tidak mengizinkan pengusaha besar masuk di sini. Jadi inilah tempat
berkembangnya UMKM di sekitar kota Medan khususnya, dan di Sumatera Utara (umumnya), bisa membantu mereka untuk kembang dan bertumbuh. Karena UMKM kalau tidak dibantu, tidak ada keberpihakan dari kita semua, mereka tidak akan menjadi besar. Tidak akan menjadi pengusaha besar. Oleh sebab itu kami persembahkan Pos Bloc Medan untuk menjadi UMKM Kota Medan,” ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi.
“Ini sebuah upaya yang menurut saya sangat luar biasa. Sekarang ekonomi kita kan digerakkan oleh empati, sesuatu yang sifatnya keberpihakan, pemberdayaan dan saya rasa menurut saya ini adalah sebuah upaya bersama-sama yang sangat tepat, ketika kita dengar soal sirkular ekonomi, regeneration economy bagaimana bisa benar benar memanfaatkan ruang yang kurang efektif menjadi lebih efektif. Saya rasa ini sebuah upaya yang saya yakin akan mengakibatkan kita semua akan diuntungkan,” jelas Handoko Hendroyono, CEO M Bloc Group mewakili pihak Pos Bloc Medan.
Pos Bloc Medan yang digarap oleh PT Ruang Kreatif Pos merupakan bagian dari M Bloc Group yang sebelumnya telah sukses pula mewujudkan ruang kreatif publik M Bloc Space di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Pos Bloc Jakarta di Pasar Baru, JNM Bloc di Yogyakarta, hingga Fabriek Bloc di Padang, Sumatera Barat.