Pernyataan itu dia sampaikan saat memimpin kegiatan pengiriman minyak goreng kemasan sederhana ke wilayah timur Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, Kamis.
"Alhamdulillah rata-rata nasional sudah Rp14.000 per liter. Di Jawa dan Bali minyak curah atau kemasan sederhana rata-rata Rp13.000 per liter. Sedangkan, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sebagian harganya Rp14.000, bahkan ada yang Rp13.500 per liter," kata Zulkifli.
Ia mengungkapkan harga minyak goreng kemasan sederhana yang kini masih terbilang tinggi hanya ada di wilayah timur Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua dengan harga berkisar Rp17.000 sampai Rp19.000 per liter.
Menurutnya, ongkos logistik yang mahal menjadi penyebab masih tingginya harga minyak goreng kemasan di beberapa wilayah tersebut.
"Oleh karena itu diperlukan bantuan intervensi. Saya terima kasih kepada Menteri Perhubungan, kita pakai jalur tol laut. Dengan (tol laut) ini, maka transportasi (minyak goreng) itu menjadi lebih ringan," ujar Zulkifli.
Kementerian Perdagangan hari ini telah mengirimkan 1,3 juta liter minyak goreng kemasan sederhana ke wilayah timur Indonesia untuk menstabilkan harga terkhusus di daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Kupang, Merauke, dan Timika.
Zulkifli berharap kegiatan yang dilakukan hari ini dapat menjadikan harga minyak goreng curah di wilayah timur Indonesia menjadi Rp14.000 per liter.
Pemerintah memproduksi minyak goreng kemasan sederhana dengan merek dagang MinyaKita agar bisa terdistribusi hingga ke warung-warung kelontong, pasar tradisional, minimarket, hingga supermarket di seluruh Indonesia.
MinyaKita merupakan merek dagang yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
BUMN Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan pihaknya siap membantu pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan komoditas pangan ke seluruh daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan pengiriman 1,3 juta liter minyak goreng curah sederhana yang dilakukan hari ini, bagian ID FOOD ada sebanyak 750 ribu liter atau lebih dari separuh dari total minyak goreng yang dikirimkan ke wilayah timur Indonesia.
"Ke depan, kami secara reguler menggunakan tol laut ini untuk mendistribusikan produk-produk pangan. Kami punya beberapa cabang di daerah Indonesia timur yang selama ini ongkos logistik cukup mahal, seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat," kata Frans.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya memberikan layanan tol laut untuk membuat harga ongkos pengiriman logistik menjadi relatif murah dan terjangkau, sehingga harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah senilai Rp14.000 per liter itu tetap bisa dipertahankan.
Ia optimistis keberadaan tol laut mampu memberikan dampak positif berupa penurunan harga komoditas yang signifikan terutama di wilayah timur Indonesia.