Medan (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan Sekolah Pasar Modal (SPM) guna menarik minat dan mengajarkan calon investor berinvestasi di pasar modal.
“SPM akan menyajikan pelajaran dasar dan lanjutan bagi investor,” ujar Kepala Perwakilan BEI Provinsi Sumatera Utara, M Pintor Nasution di Medan, Minggu.
SPM diselenggarakan secara berkala oleh BEI.
Peserta mendaftar melalui website BEI dengan biaya pendaftaran Rp100.000 yang nantinya uang tersebut untuk modal awal investasi saham.
Jenis SPM BEI yang diselenggarakan adalah SPM reguler (SPM rutin dan SPM syariah). Kemudian SPM online dan SPM institusi dan komunitas.
Dalam menyelenggarakan SPM reguler dan online, BEI bekerja sama dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI).
"Masyarakat umum dapat menjadi peserta SPM kalau sudah melakukan pendaftaran secara online di www.sekolapasarmodal.idx.co.id," katanya.
SPM terdiri dari dua level dan setiap peserta akan mendapatkan sertifikat kegiatan apabila telah mengikuti secara lengkap level 1, level 2 atau workshop investasi, serta telah melakukan transaksi jual beli saham minimal satu kali transaksi.
Materi level pertama meliputi gambaran umum tentang investasi di pasar modal Indonesia, penjelasan mengenai saham dan mekanisme perdagangan saham. Kemudian, penjelasan mengenai kartu identitas investor dan pembukaan rekening saham.
BEI berharap, dengan SPM jumlah investor di pasar modal bertambah terus khususnya kalangan usia milenial (18-25 tahun).
Pintor menyebutkan, hingga April 2022 investor dari kalangan usia milenial tercatat paling banyak.
Dari total jumlah investor Sumut di pasar modal sebanyak 181.343, dari kalangan milenial sudah 69.903. Kemudian, berusia 31-40 tahun sejumlah 40.165.
Selain berharap bisa meningkatkan jumlah investor milenial, BEI Sumut juga berharap terjadi peningkatan jumlah investasinya.