Medan (ANTARA) - DPRD Kota Medan, Sumatera Utara, mempertanyakan kepada Pemkot Medan terkait relokasi sementara bagi 189 pedagang buku bekas menyusul revitalisasi Lapangan Merdeka bulan ini.
"Kami di Komisi III belum dapat informasi kemana pedagang buku bekas direlokasi, padahal waktunya sudah mepet. Nanti kami tanyakan ke pemkot, sebab kami harus tahu," ucap Ketua Komisi III DPRD Medan, Afif Abdillah di Medan, Senin.
Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat yang digelar Komisi III DPRD Kota Medan bersama persatuan pedagang buku bekas Lapangan Merdeka (P2BBLM) Kota Medan di gedung dewan.
Ia berjanji meminta Pemkot Medan memfasilitasi seluruh pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka dengan menyediakan lapak atau kios berjualan di relokasi sementara.
Sebab hingga kini pihaknya baru mendapat informasi bagi 12 penyewa Merdeka Walk yang akan direlokasi ke Taman Lili Suheri karena memiliki lahan dengan luas 4.000 meter persegi.
Untuk diketahui, Pemkot Medan menyebut Presiden RI Joko Widodo bakal melakukan peletakan batu pertama revitalisasi Lapangan Merdeka pada 29 Juni 2022 dan pengerjaan fisik dimulai 4 Juli 2022.
"Itu pun mau kami tanyakan lagi, karena yang kami tahu Taman Lili Suheri itu sudah ditetapkan sebagai RTH (ruang terbuka hijau). Kenapa sekarang dijadikan relokasi Merdeka Walk," tutur Afif.
Ketua P2BBLM Kota Medan, Isdawati, mengatakan Pemkot Medan telah meminta mereka untuk segera mengosongkan kios-kios berjualan di Lapangan Merdeka sebelum 20 Juni 2022.
"Infonya paling lambat 20 Juni ini kios-kios kami harus sudah dikosongkan, tapi belum ada kejelasan dari Pemkot Medan tempat relokasi kami. Tanggal 20 itu tinggal dua pekan lagi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mantan Gubernur Kalbar diperiksa untuk korupsi bansos