"Nasionalisme yang ingin kita bangun, bagaimana memperbaiki apa yang kita pegang dan miliki. Artinya, peran dari asosiasi perlu sama-sama kita perkuat kembali," kata Bobby usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama USU, Persi Sumut, Asita Sumut, dan PHRI Sumut terkait upaya untuk mewujudkan wisata kesehatan.
Selain berkolaborasi, kata Bobby, guna mewujudkan wisata kesehatan juga dibutuhkan saling keterbukaan, termasuk mengungkapkan apa yang menjadi kendala guna dicarikan solusi bersama.
Baca juga: Wali Kota Medan ajak tokoh lintas agama wujudkan kota toleran
Wali kota mengingatkan tujuan wisata kesehatan ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga harus dilihat dari sisi pelaku usaha, sehingga semakin banyak warga yang berobat dan sadar akan kesehatan.
Apabila, program wisata kesehatan ini berjalan dengan baik, kata Bobby, tentu akan memunculkan pergerakan ekonomi, khususnya di rumah sakit maupun wisata lainnya.
"Yang pasti Pemkot Medan sudah mencoba meningkatkan pergerakan ekonomi di kota ini, dari kota perdagangan, kita coba membuka beberapa potensi yang ada. Tentu ini membutuhkan peran semua pihak," papar Bobby.
Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution mengapresiasi Pemkot Medan atas terobosan yang dilakukan, di antaranya Medan the kichen of Asia, dan Beranda Kreatif Kota Medan.
"Sekarang pak wali menghadirkan program wisata kesehatan. Saya kira ini pantas untuk diapresiasi, sebab Kota Medan tidak memiliki destinasi wisata alam yang dapat diandalkan," katanya.