Medan (ANTARA) - Jumlah investor baru Sumatera Utara di pasar modal selama Januari - April 2022 sudah mencapai 15.374 atau 26,5 persen dari target pencapaian tahun ini.
"Target investor baru dari Sumut di pasar modal pada 2022 sebanyak 58.089, sementara realisasi sudah 15.374," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, Muhammad Pintor Nasution di Medan, Rabu
Dengan penambahan 15.374 hingga April, total jumlah investor Sumut di pasar modal tercatat sudah 181.343.
Menurut dia, pencapaian jumlah investor baru pasar modal itu menggembirakan karena harapannya pada 2022, realisasi lebih besar dari 2021.
Baca juga: BI sebut penjualan eceran meningkat pada April 2022
Pada 2021, meski masih ada pandemi COVID-19, penambahan investor baru bisa sebanyak 80.702 dari target 51.054.
"Jadi pada 2022, BEI Sumut yakin bisa mencapai target penambahan sebanyak 58.089," katanya.
Meski diakui, transaksi investor di pasar modal hingga Mei 2022 tren lebih rendah atau rata-rata Rp13 triliun dari 2021 yang sudah Rp18 triliun per bulan.
Dia menjelaskan penurunan transaksi di pasar modal itu juga terjadi secara nasional yang dipicu isu global dan termasuk kenaikan suku bunga perbankan.
Pintor menyebutkan, hingga saat ini, investor pasar modal dari Sumut, paling
banyak dari kalangan usia milenial (18-25 tahun) atau sebanyak 69.903.
Kemudian, berusia 31-40 tahun sejumlah 40.165 dan 26-30 berjumlah 38.779 serta usia 41 tahun ke atas sebanyak 31.742
Dari segi gender, investor terbanyak merupakan pria.
Ada pun dari status pekerjaan, investor terbanyak merupakan karyawan swasta disusul pelajar/mahasiswa dan pengusaha.
"Tapi kalau secara transaksi di pasar modal terbesar dari pengusaha,"katanya.
BEI Sumut terus berupaya meningkatkan jumlah investor dengan melakukan "jemput bola" antara lain dari operasional galeri investasi dan sekolah/kelas pasar modal.
"Peluang menambah investor pasar modal di Sumut masih cukup besar karena jumlah penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi daerah itu yang terus membaik,"ujar Pintor