Medan (ANTARA) - Harga minyak goreng curah di Sumatera Utara masih belum juga turun sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter atau masih di kisaran Rp17.000 per liter.
Pantauan di pasar Kota Medan, Selasa, harga minyak goreng curah berkisar Rp17.000 - Rp19. 000 per liter.
Sementara harga minyak goreng premium rata-rata Rp25 000 per liter.
"Belum turun karena harga tebus juga masih mahal. Tapi stok lebih banyak,"kata pedagang bahan pokok di Pasar Sentral, Medan, Acai, Selasa.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Barita Sihite, mengakui, hasil pantauan pasar tim, harga rata - rata minyak curah di pasar Sumut masih berkisar Rp17. 217 per liter.
Harga itu di atas HET yang sebesar Rp14.000 per liter.
Baca juga: Presiden Jokowi: BLT minyak goreng jangan untuk beli pulsa
"TPID (Tim Penanganan Inflasi Daerah) Sumut terus meningkatkan pengawasan untuk mengendalikan harga minyak goreng curah itu,"katanya.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Naslindo Sirait mengatakan, Pemprov Sumut terus memperkuat pengawasan di tingkat produsen, distribusi barang dan pedagang untuk bisa kembali menstabilkan harga atau minimal tidak menambah lonjakan harga minyak goreng curah.
Apalagi, katanya, pemerintah pusat terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga minyak goreng curah itu minimal hingga sesuai HET sebesar Rp14. 000 per liter.
Naslindo mengakui menjelang Lebaran 2022, ada tren kenaikan harga didorong permintaan yang meningkat
Kenaikan harga khususnya terjadi pada minyak goreng curah, daging dan bawang putih.