Madina (ANTARA) - Ketua Serikat Media Siber Indonesia Madina, Jeffry Barata Lubis (wartawan media online Top Metro News) dikeroyok oleh sejumlah orang di Lopo Mandheling coffee, Desa Pidoli Lombang, Dusun Aek Galoga Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina, Jumat (4/3) malam sekitar pukul 19:30 WIB.
Akibat pengeroyokan itu, Jeffri yang juga merupakan anggota PWI Madina itu mengalami bengkak di pelipis sebelah kanan dan mengalami luka-luka di kaki bagian kiri.
Kasus pengeroyokan yang menimpa Jeffri tersebut sudah dilaporkan ke Polres Madina.
Ketua PWI Madina Muhammad Ridwan Lubis mengecam keras tindakan pemukulan yang dialami oleh Jefri Barata Lubis.
Menurut Ridwan, bukan hanya pelaku pengeroyokan yang harus diamankan, akan tetapi otak perencanaan juga harus segera ditangkap.
"Kami tidak menerima rekan kami dibuat seperti ini. Sungguh kejam perlakuan yang diperbuat oleh anggota Ormas itu. Saya berharap, Kapolres dan Kapolda Sumut harus menyikapi ini dengan serius," tegas Ridwan.
Kata Ridwan, apapun alasannya tindakan kekerasan itu tidak dibenarkan oleh undang-undang negara.
"Saya selaku ketua PWI Madina mengecam keras tindakan oknum-oknum yang menganiaya saudara Jeffri Barata Lubis," kata Ridwan.
Sementara itu, Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP HM Reza CAS Sik MH kepada wartawan, Sabtu (5/3) menyebutkan, peristiwa pemukulan wartawan ini akan ditindaklanjuti dengan serius.
"Satreskrim dibantu Ditreskrimum Polda Sumut sedang bekerja, nanti akan kita gelar perkara agar penanganannya maksimal," kata Reza.
Selain itu, Kapolres juga meminta agar pelaku pengeroyokan untuk secepatnya menyerahkan diri kepada pihak berwajib sebelum dilakukan tindakan tegas dan terukur.
"Tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan di Kabupaten Madina. Kita akan bekerja sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) Kepolisian Republik Indonesia," jelas Kapolres.
Sejumlah lembaga Pers kutuk keras premanisme terhadap jurnalis
Peristiwa pengeroyokan terhadap wartawan di Madina tersebut juga mendapat respon dari sejumlah organisasi Pers yang ada di Sumatera Utara, diantaranya datang dari PWI Sumut, DKP Sumut, Lembaga Bantuan Hukum Persatuan Wartawan Indonesia (LBH PWI) Sumut, SMSI Sumut, PWI Langkat, PWI Tanjung Balai, PWI Tabagsel, PWI Sergai.
Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik mengecam dan mengutuk keras kasus pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang terhadap wartawan anggota PWI di Madina.
Dia meminta polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap para pelakunya.
Permintaan yang sama juga datang dari Direktur Lembaga Bantuan Hukum Persatuan Wartawan Indonesi (LBH PWI) Propinsi Sumatera Utara, Amrizal SH MH
Dia berharap kepada pihak Kepolisian khususnya pihak Polda Sumut serta jajarannya bisa memberikan rasa kenyamanan bagi para jurnalis yang melakukan kegiatan jurnalistik.
"Polda harus segera mengungkap kasus ini. Tangkap semua pelaku pemukulan. Dari rekaman cctv yang beredar saya liat jelas, bahwa ini sudah terencana. Awalnya mereka berdua duduk dan mengobrol ringan, tetap tiba-tiba seperti ada kode yang disampaikan oleh salah seorang tersangka. Dan tangan tersangka itu langsung memukul wajah korban," jelas Amrizal.
Ketua SMSI Madina dikeroyok
Sabtu, 5 Maret 2022 16:22 WIB 1734