Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, terus mendorong program masjid mandiri yang berfungsi selain tempat ibadah, juga sentra kegiatan masyarakat terutama perekonomian.
"Jika orang banyak ke masjid, maka masjidnya akan makmur akibat perekonomian hidup. Oleh karenanya melalui masjid mandiri kita bangun koperasi," terang Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman di Medan, Jumat.
Hal ini ditegaskan Aulia didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait usai melakukan Safari Jumat Pemkot Medan di Masjid Al Hikmah, Jalan Bajak V, Kelurahan Harjosari II, Medan Amplas.
Melalui koperasi masjid, lanjut dia, memang harga sedikit lebih mahal dibanding di pasaran, tetapi yang lebih mahal itu konsep sedekah dilakukan jamaah masjid terhadap masyarakat susah di sekitar masjid.
Konsep sedekah jamaah masjid inilah yang ingin dibangun oleh Pemerintah Kota Medan terhadap masyarakat kurang mampu lewat berkolaborasi dengan 1.115 masjid di seluruh Kota Medan.
Baca juga: Perumda Pasar bantu pedagang terdampak banjir Sungai Deli
Wakil wali kota juga menerangkan, saat ini ada sekitar 36 koperasi masjid yang sudah berdiri dan mendapatkan bantuan dari Pemkot Medan berupa bahan pokok dengan sistem pembayaran per bulan.
Pemkot Medan di 2021 telah menetapkan 16 kriteria agar suatu masjid bisa dikategorikan sebagai masjid mandiri, di antaranya memiliki sertifikat lahan dan bangunan, mempunyai usaha dan lain sebagainya.
"Selain koperasi menjadi poin masjid mandiri, kita juga mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan koperasi masjid memenuhi kebutuhannya. Artinya, mereka berbelanja sekaligus mendapatkan pahala," ungkap Aulia.
Ketua BKM Masjid Al Hikmah, Khodirun Sinaga, mengapresiasi program masjid mandiri yang mulai berjalan di masjid itu dengan berbagai syiar agama dan perekonomian sesuai kriteria masjid mandiri.
"Berbagai bantuan diberikan Pemkot Medan bagi Masjid Al Hikmah, di antaranya renovasi masjid, penerbitan akte pendirian koperasi dan bantuan pendukung lainnya. Terima kasih pak," katanya.