Perluas jaringan pelayanan, BPJamsostek kerjasama Kantor Pos dan Aplikasi Pospay

Tapanuli Selatan (ANTARA) - BPJamsostek membangun kerjasama dengan  Kantor Pos dan Aplikasi Pospay untuk memperluas jaringan guna memudahkan para pekerja baik mendaftar maupun pembayaran iuran peserta. 

Kerjasama itu sudah resmi launching oleh Dirut BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo bersama Dirut PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi di Pos Bloc Jakarta. Dan lebih mendekat BPJamsostek ke masyarakat. 

"Kita sangat menyambut kerjasama itu," kata Kepala BPJamsostek Cabang Padang Sidempuan Muhammad Syahrul, di Sipirok, Rabu (22/12) menanggapi kerjasama yang sudah di launching itu. 

Baca juga: Peserta BPJS Ketenagakerjaan diajak tumbuhkan budaya anti korupsi

Menurut Syahrul, banyak keuntungan bagi pekerja penerima upah (pekerja sektor formal) dan bukan penerima upah (pekerja sektor non formal) yang terdaftar BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) atas kerjasama itu.

"Artinya kedua kanal baik Pos Indonesia yang tersebar pelosok negeri serta paltfrom digital berbasis rekening Giro Pos, memudahkan akses pelayanan BPJamsostek, dengan aplikasi Pos Pay memudahkan pembayaran," ujarnya.

Dirut PT Pos Indonesia saat launching Senin (20/12) menjelaskan, untuk fisik PT Pos punya 4800 kanal dan 90.000 agen pos pay tersebar di indonesia. Sehingga cukup membantu peserta. 

"Apalagi peserta kita tersebar di tingkat kabupaten/kota  seluruh Indonesia, jadi kedua panel Pos Indonesia dan Pos Pay akam memudahkan pelayanan bagi pekerja untuk mendaftar/membayar," katanya.

Bahkan kedepannya kerjasama BPJamsotek itu semakin diperluas sehingga kantor pos juga dapat melayani pencairan klaim BPJamsostek. Sehingga potensi untuk menjadi peserta BPJamsostek semakin terbuka lebar hingga pelosok negeri. 

Dikatakan, manfaat sebagai peserta sebagai BPJamsostek di antaranya,  jika terjadi risiko kecelakaan kerja akan mendapat perawatan dan pengobatan tanpa batasan biaya sesuai kebutuhan medis.

Bahkan biaya transportasi korban kecelakaan kerja, santunan pengganti upah selama tidak bekerja, santunan kematian sebesar 48 kali upah, manfaat beasiswa, hingga manfaat pendampingan dan pelatihan untuk persiapan kembali bekerja ( return to work).