Medan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara secara acak mengirimkan sample pasien terkonfirmasi COVID-19 ke Balitbang Kesehatan milik Kementrian Kesehatan di Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini ada atau tidaknya varian omicron di Sumut.
Pengiriman sample ini dilakukan setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi adanya pasien terpapar COVID-19 varian omicron di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Mulai kemarin, untuk mengetahui varian secara spesifik. Maka pasien di Sumut yang terkonfirmasi sejak beberapa hari terakhir, secara acak sampelnya dikirim ke Labkes. Hasilnya itu baru bisa diketahui 14 hari ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Minggu (19/12).
Baca juga: Pemprov Sumut salurkan bantuan korban erupsi Gunung Semeru
Ismail menyampaikan bahwa sampai saat ini jalur penerbangan dari luar negeri melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang belum juga dibuka.
Sehingga kekhawatiran virus Omicron masuk ke Sumut melalui orang yang melakukan perjalanan dari luar negeri, terminimalisir. "Setahu saya penerbangan luar negeri di Kualanamu belum dibuka," tutupnya.
Seperti diketahui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan, seorang pekerja kebersihan (N) di Wisma Atlet terkonfirmasi positif COVID-19 varian omicron.
Ia mengatakan, hal itu diperkuat dengan data Whole Genome Sequencing (WGS) bersangkutan yang dikirim ke GISAID.
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember. Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini adalah data sequencing Omicron," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12).
Budi menerangkan, pasien N adalah pekerja pembersih di rumah sakit wisma atlet.