Medan (ANTARA) - Akademisi Universitas Sumatera Utara, Nicholas Marpaung menilai Kesawasan City Walk secara tidak langsung membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Melalui Kesawan City Walk bisa membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan, sehingga harus diapresiasi. Kapan lagi kalau tidak sekarang," kata Nicholas di Medan, Ahad.
Ekosistem ekonomi baru jika dilihat aktivasi Kesawan City Walk menjadi "Kesawan Creative Belt", pemeliharaan, rekonstruksi kawasan Kesawan sebagai kawasan "heritage" dan sekaligus "The Kitchen of Asia".
Di samping itu, pembukaan kawasan warisan sejarah ini momentum bahwa ekonomi di ibu kota Provinsi Sumatera Utara mulai tumbuh di masa pandemi COVID-19 walau belum 100 persen.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Medan kembali mengoperasikan Kesawan City Walk sebagai pusat kuliner di jalur-jalur pedestrian warisan sejarah pada 19 November 2021, setelah 153 stan UMKM ditutup pada 5 Mei tahun ini.
"Kita percaya Pemkot Medan sudah melakukan pertimbangan, baik faktor kesehatan, keamanan dan lainnya. Ditambah lagi penyebaran COVID-19 terus melandai, dan saat ini mulai hampir kembali normal," ungkapnya.
Menurut dia, banyak yang mendapat manfaat dari program ini, tidak hanya bagi pelaku UMKM yang membuka lapak di kawasan tersebut, tapi juga pengunjung dan orang-orang yang tidak terlibat langsung.
"Gagasan dan aksi dilakukan wali kota dengan membuka Kesawan City Walk saat ini, merupakan langkah yang tepat. Tinggal kita masyarakat di Kota Medan ini yang perlu ikut dan mensukseskannya," tutur Nicholas.
Kesawan City Walk bentuk ekosistem ekonomi baru di Medan
Senin, 13 Desember 2021 22:46 WIB 3033