Yenagoa (ANTARA) - Sedikitnya 25 orang, yang beberapa orang di antaranya di bawah umur, tewas dalam ledakan dan kebakaran di sebuah tempat ilegal penyulingan minyak di Negara Bagian Rivers, Nigeria, kata seorang pemimpin masyarakat dan warga, Minggu (24/10).
"Banyak yang jadi korban ... yang kami hitung ada 25 jenazah," kata Ifeanyi Omano, pemimpin masyarakat, kepada Reuters.
Ia menambahkan, "Kami belum tahu identitas mereka," dan bahwa beberapa orang di bawah umur juga tewas dalam peristiwa itu.
Omano dan seorang warga bernama Chikwem Godwin mengatakan ledakan terjadi pada Jumat (22/10) subuh. Menurut mereka, beberapa anggota masyarakat turut menjadi korban.
Seorang juru bicara kepolisian sebelumnya membenarkan bahwa ada ledakan, namun ia tidak mengungkapkan jumlah korban.
Tempat ilegal penyulingan cukup banyak bertebaran di kawasan Delta di Nigeria itu, yang kayak akan minyak, karena warga miskin setempat menyadap pipa-pipa minyak untuk membuat bahan bakar yang akan mereka jual.
Praktik penyulingan itu, yang secara sederhana dilakukan dengan hanya merebus minyak mentah di drum-drum minyak, sangat berbahaya.
Nigeria adalah negara penghasil minyak terbesar di Afrika.
Penyadapan atau perusakan jaringan pipa menyebabkan Nigeria kehilangan minyak rata-rata 200.000 barel per hari, yaitu lebih dari 10 persen dari produksi, kata para pejabat.
Pencurian dan perusakan pipa minyak turut menjadi penyebab polusi yang sangat parah di wilayah tersebut.
Sumber: Reuters