Medan (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus mengembangkan galeri investas (GI) termasuk GI syariah di Sumatera Utara meski sudah mengembangkan secara digital digital.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa (BEI) Sumut , Muhammad Pintor Nasution di Medan, Minggu, mengatakan, GI diperlukan untuk bisa lebih cepat dan dekat melakukan edukasi soal pasar modal. kepada masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa.
Dengan edukasi, diharapkan bisa semakin menarik lebih banyak calon investor ke pasar modal.
"GI terus dikembangkan dengan tetap berinovasi seperti GI digital," katanya.
Saat ini, sudah ada 15 GI termasuk GI syariah di Sumut. GI digital dibuat sejak ada pandemi COVID-19 dimana masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
"GI digital juga dikembangkan memanfaatkan banyaknya warga yang berusia milenial yang juga berpotensi besar menjadi investor di pasar modal, " katanya.
Pengembangan GI juga dilakukan bekerjasama dengan perusahaan sekuritas.
Seperti Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia.yang merupakan kerja sama BEI-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan IndoPremier Sekuritas .
Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia itu merupakan galeri pertama syariah di Medan.
Dengan semakin banyak galeri investasi semakin banyak masyarakat yang memahami pasar modal sehingga banyak yang berinvestasi di pasar modal.
Selama ini, jumlah investor di pasar bursa Indonesia masih dikuasai pemain asing.
Pintor. mengakui, investor dari kalangan pelajar dan mahasiswa sudah menjadi terbesar kedua setelah dari berstatus pegawai swasta atau sebesar 21 persen.
Dari total investor sebanyak 138.455 hingga Agustus 2021, terbesar atau 39 persen berstatus pegawai swasta.
"Terbesar kedua kalangan pelajar dan mahasiswa yakni 21 persen," katanya.
“
BEI kembangkan terus galeri investasi di Sumut
Minggu, 26 September 2021 18:55 WIB 1980