Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diprediksi bergerak datar, seiring dimulainya pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
IHSG dibuka melemah 0,45 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.060,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,41 poin atau 0,5 persen ke posisi 851,32.
"Dengan minimnya sentimen positif, IHSG hari ini kami perkirakan akan bergerak cenderung flat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup cenderung beragam. Para pelaku pasar masih mencermati kasus Evergrande Group yang berpotensi gagal bayar serta sikap Pemerintah China terkait kasus tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah AS sedang mengajukan rencana untuk menaikkan batas utang negaranya kepada kongres, untuk menghindari penghentian sementara aktivitas ekonomi (shutdown) serta potensi gagal bayar.
Kemudian investor juga menunggu hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada hari ini.
Dari pasar komoditas, harga-harga komoditas utama juga bergerak variatif. Harga minyak Brent dan WTI naik, sedangkan batu bara, nikel, dan timah tertekan. Sementara harga tembaga turun, dan harga emas dan minyak sawit mentah atau CPO naik.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 107,41 poin atau 0,36 persen ke 29.732,3, indeks Shanghai turun 15,1 poin atau 0,42 persen ke 3.598,87, dan Indeks Straits Times terkoreksi 11,02 poin atau 0,36 persen ke 3.052,18.
IHSG diprediksi bergerak datar seiring dimulainya pertemuan Bank Sentral AS
Rabu, 22 September 2021 9:34 WIB 670