Medan (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU) dr Muhammad Fauzi Siregar, Sp Onk Rad menyatakan tren positif penanganan COVID-19 jangan sampai memunculkan varian baru, yakni varian Mu di Kota Medan.
"Terus tingkatkan lagi, jangan sampai muncul varian baru. Saya kira perlu diintensifkan lagi ke depannya, termasuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan," kata Fauzi di Medan, Sabtu (11/9).
Pemkot Medan, ujar dia, telah melakukan sejumlah strategi yang mengakibatkan penyebaran COVID-19 kini menurun drastis di angka 100 per hari dari sebelumnya 500-an.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Sumut bertambah 796 orang
Ia mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) di Kota Medan yang sebelumnya di angka 60 persen, kini menurun menjadi 56 persen.
Begitu juga jumlah warga yang terpapar di lima kecamatan zona merah, yaitu Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Johor dan Medan Helvetia, menurun drastis.
Laporan Satgas COVID-19 Kota Medan Sabtu (11/9) ini menyebut, kasus konfirmasi COVID-19 tercatat 45.836 orang atau naik 177 orang dibanding Jumat (10/9) yang terdiri dari 42.938 sembuh, 2.012 dirawat dan 886 meninggal.
"Strategi Pemkot Medan dalam menekan penyebaran COVID-19 kami nilai berhasil, tapi penurunan ini jangan langsung berpuas diri, karena pandemi belum berakhir," kata dosen Fakultas Kedokteran USU ini.
Pihaknya meminta Pemkot Medan agar melibatkan banyak elemen masyarakat dalam penanganan COVID-19, seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Kami apresiasi langkah Pak Bobby, tetapi ke depan protokol kesehatan jangan sampai lengah. Saya berharap yang dicapai selama ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan lagi," kata dr Fauzi.
Akademisi: Jangan sampai muncul varian baru COVID-19 di Medan
Sabtu, 11 September 2021 23:07 WIB 2910