Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi terkoreksi seiring pelemahan bursa saham global.
IHSG dibuka melemah 1,7 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.024,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,03 poin ke posisi 856,63.
"IHSG pada hari ini diperkirakan masih berpotensi tertekan, bergerak pada rentang 5.969-6.045.," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bursa ekuitas AS ditutup di zona merah pada Rabu (8/9) kemarin, di tengah kekhawatiran dampak penyebaran varian delta terhadap pertumbuhan ekonomi.
Investor mencermati kembali potensi dampak varian delta seiring penurunan prospek pertumbuhan ekonomi AS oleh Goldman Sach.
Pelemahan juga masih dipengaruhi oleh ketidakpastian waktu The Fed untuk menarik kembali kebijakan akomodatifnya, menyusul data ketenagakerjaan non pertanian AS yang dibawah ekspektasi.
Investor menanti rilis data klaim tunjangan pengangguran awal atau initial jobless claim AS pada Kamis (9/9).
Investor juga akan mencermati rilis data Badan Informasi Energi Amerika untuk gambaran yang lebih jelas terkait dampak badai terhadap produksi minyak mentah dan output pengilangan.
Di Eropa, fokus tertuju pada pernyataan kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) pada hari ini.
Dari Asia, ekonomi Jepang tumbuh lebih tinggi dari perkiraan semula sebesar 1,9 persen (yoy) pada kuartal II 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya 1,3 persen.
Investor juga merespon pernyataan kandidat terkuat PM Jepang Fumio Kishida terkait rencana paket stimulus senilai lebih dari 30 triliun yen dan mempertahankan target inflasi di kisaran 2 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 121,79 poin atau 0,4 persen ke 30.059,42, indeks Hang Seng turun 305,34 poin atau 1,16 persen ke 26.015,59, dan indeks Straits Times meningkat 0,46 poin atau 0,01 persen ke 3.069,4.
IHSG diprediksi terkoreksi seiring pelemahan bursa saham global
Kamis, 9 September 2021 9:47 WIB 716