Medan (ANTARA) - Seorang akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU) menilai Pemkot Medan telah menunjukkan komitmen mewujudkan program prioritas bidang kesehatan, terutama menekan laju sebaran COVID-19.
"Masalah kesehatan, khususnya penanganan COVID-19, merupakan salah satu program prioritas Pemkot Medan," ujar akademisi dari Fisipol USU Faisal Andri Mahrawa di Medan, Rabu (1/9).
Komitmen tersebut, lanjut dia, ditunjukkan dengan ketegasan dan keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menangani COVID-19, termasuk pergantian pimpinan Dinas Kesehatan Kota Medan.
Baca juga: Pemkot Medan targetkan testing 23.170 orang per hari
Pergantian jabatan, katanya, bukanlah sesuatu yang luar biasa, apalagi di tengah situasi pandemi ini untuk mempercepat penanganan COVID-19 sangat bisa dimaklumi.
Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution pekan lalu mencopot Syamsul Arifin Nasution dari jabatan yang baru diemban empat bulan sebagai Plt Kadis Kesehatan, digantikan oleh Mardohar Tambunan.
Pencopotan ini merupakan kedua kalinya, karena sebelumnya Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi yang dinilai lamban, kemudian digantikan oleh Syamsul Arifin Nasution.
"Semua pihak sangat mengharapkan kerja cepat dari pemangku kepentingan bidang kesehatan. Ya memang kita butuh sosok yang progresif, sosok yang mau gerak cepat," kata dia.
Menurutnya, langkah strategis yang diambil wali kota tersebut harus ditindaklanjuti secara serius dengan cepat dan tepat oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.
"Percepatan penanganan COVID-19 juga bisa dengan strategi 3T, yakni tracing, testing, dan treatment. Ini harus dipahami sampai jajaran yang paling bawah," tutur Faisal.