Medan (ANTARA) - Jumlah "merchant"/pedagang usaha skala mikro yang menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara terus meningkat atau sudah mencapai 239.000.
"Jumlah pedagang mikro yang menggunakan QRIS setiap bulan terus bertambah. Dari Juli 2021 masih sebanyak 220.000, hingga awal Agustus sudah 239.000," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa (24/8).
Total pedagang mikro pengguna QRIS di Sumut yang sebanyak 239.000 itu sebesar 66,7 persen dari total pedagang pengguna QRIS di Sumut yang sebanyak 359.314.
Baca juga: BI sebut sudah ada 119 industri kreatif syariah di regional Sumatera
Dia mengakui, sebagian besar pedagang pengguna QRIS masih di Kota Medan atau 60 persen dari total pengguna QRIS di Sumut.
"BI terus berupaya maksimal untuk memperluas implementasi QRIS di Sumut dengan berbagai cara," katanya.
Ada pun potensi pengguna QRIS di Sumut masih cukup besar.
Potensi yang besar dalam pengguna QRIS di Sumut itu melihat pada masih besarnya jumlah pengusaha khususnya skala mikro yang belum menggunakan QRIS.
Adanya pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat khawatir menggunakan uang tunai, juga membuat penggunaan QRIS khususnya dalam transaksi jual beli semakin banyak.
Soekowardojo menyebutkan, selain jumlah, dari sisi akseptasi, transaksi QRIS di Sumut juga tren meningkat.
Pada bulan Mei 2021, misalnya, volume transaksi QRIS di Sumut tercatat sebanyak 865 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp37,2 miliar.
"Untuk mendukung program 12 juta merchant QRIS, BI Sumut berupaya memperluas pengenalan QRIS ke berbagai komunitas potensial," ujarnya.