Aekkanopan (ANTARA) - Pembacokan terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara Drs H Aminurrasyid Aruan diduga karena pelaku memiliki dendam terhadap korban. Pelaku diperkirakan tidak terima saat dinasihati korban.
Demikian dikatakan Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan kepada wartawan, Selasa (27/7) malam. "Informasi yang kita dalami bahwa tersangka merasa sakit hati karena ditegur oleh korban agar tidak mengambil sawitnya," katanya.
Deni juga menambahkan, pelaku sudah menyiapkan kelewang yang dibawa dari rumahnya untuk menganiaya korban. Pihaknya juga sudah mengamankan pelaku dan memberikan tindakan tegas serta terukur karena ia mencoba melawan petugas.
Baca juga: Labura geger, Ketua MUI Labura tewas dibacok
Pelaku berhasil diamankan dalam pelariannya yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Panjangbidang, Kelurahan Guntingsaga, Kecamatan Kualuhhselatan. Sementara alat yang digunakan berupa kelewang juga sudah diamankan sebagai alat bukti.
Diakui pria yang memiliki wilayah hukum di tiga kabupaten itu, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari bantuan masyarakat. "Alhamdulillah pelaku diamankan tidak lama setelah kejadian. Ini juga berkat bantuan dari masyarakat," akunya.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembunuh Ketua MUI Labura
Tersangka bernama S alias A (35), warga Dusun Panjangbidang, Kelurahan Guntingsaga, Kecamatan Kualuhhselatan. Pekerjaannya tidak tetap atau mocok-mocok.
Ketua MUI Labura tmeninggalkan seorang istri, dua putra dan seorang putri. Ia merupakan alumnus Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan dan dikenal sebagai sosok yang bertutur kata lembut.
Kapolres: Diduga pembacokan Ketua MUI Labura karena sakit hati
Rabu, 28 Juli 2021 0:26 WIB 2363