Tapanuli Selatan (ANTARA) - Dua sumber energi listrik PLTS dan PLN telah membuka "jendela dunia" bagi masyarakat Pargarutan Luat Harangan, salah satu desa terjauh yang ada di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Berkat ke dua sumber penerangan itu, masyarakat desa berbatasan langsung kabupaten tetangga Padang Lawas Utara itu keranjingan membeli barang elektronik dan Gadget seperti Televisi, Android dan lainnya.
"Alhamdulillah, warga kini sudah bisa menikmati perkembangan informasi baik dunia pendidikan, pembangunan dan lainnya lewat siaran TV, termasuk melalui media android (HP)," kata Rohim Siregar Tokoh Masyarakat Pargarutan Luat Harangan.
Baca juga: PT.PLN Persero UP3 Padang Sidempuan bantu Rp300 juta Rumah BUMN dikelola AKS Coffe
Sementara Yahya Siregar, Kepala Desa Pargarutan, mengatakan nilai ekonomis lain yang dirasakan warga setelah adanya PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLN (Perusahaan Listrik Negara) seperti menanak nasi tidak lagi menggunakan kayu bakar tetapi beralih ke magic com.
"Senangnya anak-anak sekolah yang mengikuti proses belajar mengajar selama masa COVID-19 secara daring juga tidak ada halangan," kata Lasmiana Siagian, kepala sekolah SDN Pargarutan Luat Harangan menimpali.
Semua hal itu diungkapkan Rohim Siregar, Yahya Siregar dan Lasmiana Siagian ketika masyarakat mengundang datang Syahrul M.Pasaribu, mantan Bupati Tapsel dua periode (2010 - 2015/ 2016-2021) hadir ke Desa Pargarutan Luat Harangan.
Alasan masyarakat mengundang hadir suami tercinta Ny Syaufia Syahrul M.Pasaribu ke desa mereka tidak lepas kerinduaan kepada Syahrul yang merupakan "pejuang" wujud hadirnya ke dua sumber energi listrik itu.
"Kami tidak akan melupakan jasa-jasa Pak Syahrul, mungkin tanpa upaya beliau (Syahrul) Pargarutan Luat Harangan hingga saat ini "gelap gulita" atau "belum merdeka" dari penerangan lampu," ucap ketiganya.
Lebih lanjut Tokoh Masyarakat Muhammad Rohim Siregar, mengatakan berterimakasih atas perhatian Syahrul yang telah menjadikan Pargarutan Luat Harangan kini "bersinar".
"Semua itu dilakukan tidak lain semata untuk menjawab impian warga Pargarutan Luat Harangan, Kecamatan Sipirok yang sejak puluhan tahun silam," sebutnya.
Pastikan kondisi dua sumber listrik
Kedatangan Syahrul ke desa itu dalam pekan terakhir Juni 2021 memastikan apakah kedua sumber energi listrik itu benar-benar berfungsi dengan baik atau tidak.
"Soalnya, Kementerian ESDM menanyakan kepada saya apakah PLTS Terpusat masa saya itu masih berfungsi dengan baik setelah hadirnya PLN?," ungkap Syahrul.
Syahrul kembali membuka ingatan masyarakat bahwa PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) berbiaya Rp3,5 milyar diresmikan 21 Februari 2015, dan empat tahun kemudian jaringan PLN (Perusahaan Listrik Negara) kembali masuk di 2019.
Kepada masyarakat, Syahrul, mengatakan dan menyadari apa yang ia lakoni selama dua periode memimpin Tapsel belumlah 100 persen memuaskan masyarakat Tapsel secara keseluruhan.
"Saya sadar betul itu. Tetapi doa kan saya dan keluarga agar tetap sehat meski sudah tidak menjabat sebagai bupati, sepanjang hayat masih di kandung badan, saya akan tetap perhatikan Tapsel yang kita cintai ini agar dapat lebih maju kedepan," ucap Syahrul.
Desa Pargarutan luat Harangan dengan 112 kepala keluarga atau 500-an lebih jiwa ini di dominasi masyarakat petani dan pekebun. Hidup mereka tenteram dan damai meski tinggal nun jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Pesan Syahrul kepada masyarakat jaga kekompakan, dan sekaligus mengajak berterimakasih kepada pemerintah pusat atas bantuan dan dapat merawat ke dua sumber energi listrik itu agar tetap awet.
Tidak lupa juga Syahrul mengimbau agar masyarakar tetap mematuhi protokol kesehatan dan segera ikut program vaksinasi meningkatkan imunitas tubuh sebagai upaya melawan wabah penyakit COVID-19 yang belum tahu kapan berakhir.
Dua sumber energi listrik di Pargarutan Luat Harangan Sipirok yang membuka "jendela dunia"
Kamis, 1 Juli 2021 11:08 WIB 3695