Medan (ANTARA) - Praktisi kesehatan dr Delyuzar, M.Ked(PA), Sp.PA(K), mengapresiasi penanganan COVID-19 di 100 hari kerja Wali Kota Medan Bobby Nasution sesuai jalur dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan wilayah setempat.
"Langkah di 100 hari kerja Bobby menangani COVID-19 sudah cukup bagus, dan harus diapresiasi. Tapi, harus diikuti pengawasan penerapan protokol kesehatan secara ketat sampai tingkat lingkungan. Ingat, pandemi tidak berakhir, jika penangananya cuma di hulu saja," katanya di Medan, Jumat (11/6).
Pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Indonesia ini mengaku, pengamatan pihaknya bahwa penerapan protokol kesehatan mulai sedikit mengendur, terutama di sektor usaha.
Baca juga: Wali Kota Medan: Sistem digital tutup peluang korupsi
Ia mengatakan, tidak sedikit kegiatan usaha di Kota Medan mengabaikan dengan tidak melengkapi fasilitas protokol kesehatan, seperti tempat mencuci tangan yang dinilai rentan memicu penularan COVID-19.
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Medan hingga Jumat (11/6), menyebutkan, total konfirmasi COVID-19 berjumlah 16.747 orang, di antaranya 15.463 sembuh, 682 dirawat, dan 602 meninggal dunia.
"Jadi, tingkatkan terus monitoring!," tegas Delyuzar.
Baca juga: Wali kota Medan janji segera evaluasi manajemen RSUD Pirngadi
Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan banyak terobosan 100 hari kerja kepemimpinannya bidang kesehatan yang merupakan salah satu program prioritas Pemkot Medan, terutama penganan pandemi virus corona.
Di antaranya hingga 3 Juni lalu telah melaksanakan vaksinasi mencapaian 41,66 persen dan hingga kini masih dilaksanakan vaksinasi massal di eks Bandara Polonia, dan melakukan isolasi lingkungan di Medan Johor dan Medan Selayang.
Penanganan COVID-19 pada 100 hari Wali Kota Medan dinilai sesuai jalur
Sabtu, 12 Juni 2021 2:18 WIB 2858