Tapteng (ANTARA) - Tiga mantan ajudan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menduduki jabatan pimpinan saat ini. Dua di Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu Yetty Sembiring, S.STP, MM sebagai Pj Sekretaris Daerah, dan Yessi Mayasari, S.STP sebagai Kabag Umum Setda Tapteng. Satu lagi adalah Akhmad Syukri Nazry Penarik sebagai Ketua DPRD Kota Sibolga, Periode 2019-2024.
Wartawan ANTARA pun terarik untuk mewawancarai kisah ketiga mantan ADC (aide de camp) itu terkait jabatan pimpinan yang sudah dipercayakan kepada mereka.
Yetty Sembiring mengaku bahwa jabatan yang dipercayakan Bupati atasnya harus dijaga dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan visi-misi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sementara menurut Yessi Mayasari, jabatan yang diberikan Bupati kepadanya sebagai Kabag Umum adalah anugerah sekaligus tantangan. Karena selama ini jabatan Kabag Umum di Pemkab Tapteng selalu diisi oleh pria, tetapi kali ini Bupati memberikan kepercayaan kepada seorang wanita untuk memimpin Bagian Umum.
Baca juga: Jhonatan instruktur freedive asal Amerika jajal keindahan Pulau Mursala
“Banyak hal yang saya dapat selama menjadi ajudan pak Bupati, terutama soal komunikasi dengan para pimpinan OPD. Sehingga ketika saya dipercaya sebagai Kabag Umum, komunikasi dengan para pimpinan OPD tidak canggung lagi, karena pekerjaan di bagian umum ini mencakup kegiatan Pemkab Tapanuli Tengah dan juga kegiatan pimpinan atau kepala daerah,” ujar Yessy mengawali wawancara di ruang kerjanya baru-baru ini.
Ada pun perjalanan karier Yessi diawali sebagai staf di kantor PMD Tapteng tahun 2011. Dua tahun berikutnya diangkat ke jabatan Eselon IV di BKD. Tiga bulan kemudian dipindahkan kembali ke PMD sebagai Kasi Pemberdayaan Perempuan.
Sesudah itu dimutasi ke Dinas Pariwisata. Habis dari sana dipindahkan menjadi Kabid di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tapanuli Tengah. Tahun 2017 kembali pindah ke BKD menduduki jabatan Kabid sekaligus dipercaya menjadi ajudan Bupati. Di situlah mereka bertemu dengan Yetty Sembiring dan Akhmad Syukri Narzy Penarik
“Jadi peluang karier saya itu mulai dari staf terus berlanjut, dan itu sangat berpengaruh kepada kenaikan pangkat saya. Dan di masa kepemimpinan pak Bupati Bakhtiar, karier itu semakin cerah hingga dipercaya menjadi Kabag Umum,” katanya dengan bangga.
Selama menjadi ajudan Bupati Bakhtiar, Yessy mengaku gerak cepat dan kerja tuntas harus diterapkan.
“Kami diminta harus gerak cepat dan mampu membaca jalan pikiran pimpinan. Karena sifat pak Bupati kalau bekerja ya harus tuntas. Akhirnya kami bertiga pun semakin terbiasa,” kisahnya.
Wania lulusan STPDN tahun 2007 itu pun mengaku, sejak dipercaya menjadi Kabag Umum, eksistensinya harus semakin mantap. Mengingat tugas bagian umum itu cukup melekat akan keperluan dan kebutuhan pimpinan.
“Ya, Puji Tuhan sampai saat ini semuanya berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ke depannya tetap demikian,” harap Yessy.
Dikatakannya, dengan menduduki jabatan Eselon III di usianya yang masih muda, adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan baik. Apalagi suaminya Ridho Hutabarat juga diberikan Bupati Bakhtiar kepercayaan sebagai Pj Sekwan DPRD Tapteng.
“Artinya di masa kepemimpinan Bapak Bakhtiar, kami bersama suami diberikan kepercayaan yang luar biasa. Dan ini kepercayaan yang harus kami jaga bersama,” ucapnya.
Kembali kepada kisah sebagai ajudan dulu. Menurut ibu tiga orang anak ini, bahwa mereka bertiga sebagai ajudan selalu berkoordinasi agar apa yang diharapkan Bupati cepat dikerjakan. Dan itupun tetap terbawa sampai saat ini. Bahkan tanpa disadari ketika berjumpa, rasanya mereka masih seperti ajudan saja. Dan kadang-kadang mau salah sebut panggilan, padahal sudah menjadi Sekda dan ketua dewan.
“Ya..serulah, karena memang kami itu dididik Pak Bupati untuk menjadi keluarga. Bahkan dalam berbagai kegiatan di rumah Dinas, Pak Bupati meminta keluarga harus ikut. Jadi rasa kekeluargaan itu sangat terasa dan itu tetap terikat sampai sekarang,” sebutnya.
Hal senada juga diakui oleh Ketua DPRD Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik. Di mana selama dia menjadi ajudan yang melekat lebih kurang 1,2 tahun, dirinya banyak belajar dan ditempah oleh Bupati. Dan sedikit pun tidak ada terbersit di benaknya menjadi ajudan Bupati, mengingat tugas dia waktu Pilkada Tapteng hanya sebagai tim media BADAR Voter.
Selama menjadi tim media BADAR Voter, Syukri bekerja dengan baik. Setiap tugas yang dipercayakan dapat diselesaikannya dengan baik pula. Mungkin hal itulah yang dilihat Bupati Bakhtiar sehingga memberikan kepercayaan baginya untuk menjadi ajudan.
“Saya masih ingat waktu ada pertemuan di rumah pribadi pak Bupati. Saat itu hasil Pilkada Tapteng sudah keluar dan pasangan BADAR dinyatakan menang. Kebetulah usai pertemuan itu beliau mau menghadiri undangan di sekitaran Hutabalang. Lalu saya disuruhnya pulang ke rumah Sibuluan untuk ganti pakaian, dan diminta datang lagi. Di situlah saya diminta untuk menemani pak Bupati,” kenang pria hitam manis itu.
Sehabis acara undanga itu, sambungnya lagi, dia sudah dipercaya untuk memegang tas, dan harus melekat dengan Bupati.
“Jujur bang, saya kaget ketika pak Bupati minta saya jadi ajudannya. Karena pasti banyak orang yang ingin menjadi ajudan. Dan yang luar biasanya, beliau selalu mengatakan bahwa saya itu adalah adiknya, padahal kami tidak ada hubungan darah atau keluarga,” ungkapnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, Bupati Bakhtiar terus menunjukkan perhatian kepada ajudannya itu. Ungkapan adik yang selalu disampaikan dalam setiap kegitan, benar-benar dibuktikan Bakhtiar.
“Bang Bakhtiar benar-benar membuktikan perkataannya dengan menjadikan saya sebagai Ketua DPRD Sibolga. Jangankan untuk menjadi Ketua DPRD, untuk menjadi ajudannya saja tidak pernah terpikir. Tetapi itulah perhatian dan komitmen dari seorang abang yang sungguh luar biasa. Bahkan sampai saat ini, saya masih sering bertanya dalam hati apakah memang benar saya ini sudah menjadi Ketua DPRD?” Tanyanya sembari tertawa lepas.
Hubungan antar abang dan adik itulah yang selalu mendasar dalam setiap kegiatan antara dirinya dan Bupati.
“Kadang ada selentingan yang mengatakan, sudah menjadi Ketua Dewan tapi juga masih seperti ajudan. Mereka tidak mengerti bahwa apa yang saya lakukan itu terhadap Bupati tidak lepas dengan posisi saya sebagai adiknya, karena memang sejak awal saya itu sudah diposisikan beliau sebagai adik. Inilah yang disebut Saudara tapi tak sedarah. Dan perlu diingat, sampai kapanpun saya tetap loyal dan hormat kepada bang Bakhtiar,” tegasnya.
Masih menurut pria yang rencananya akan melepas masa lajangnya akhir tahun ini, kegigihan dan kerja keras Bupati dalam meraih keinginan akan diterapkan Syukri dalam hidupnya. Ia menyaksikan sendiri bagaimana kepiawian Bupati dalam berpolitik dan melakukan loby-loby.
“Bayangkan saja, di usianya yang masih 24 tahun, beliau sudah menjadi anggota DPRD Tapteng. Dan umur 29 tahun sudah menjadi Ketua DPRD Tapteng. Dan diusia 32 tahun sudah menjadi Bupati. Itu semuanya diraih dengan kerja keras dan semangat yang membaja. Semangat itulah yang terus saya pelajari dari beliau,” ungkapnya lagi.
Kembali kepada posisi mereka bertiga yang dulunya sebagai ajudan Bupati, dan kini sudah menduduki jabatan pimpinan.
Menurut Syukri, itu adalah anugerah yang harus disyukuri. Bahkan di tengah kesibukan mereka sebagai pimpinan, ketiganya masih menyempatkan waktu untuk saling bersua dan diskusi bersama.
“Kalau sudah ketemu seru lah pokoknya. Pasti kita itu cerita bagimana pengalaman dan kenangan sewaktu masih ajudan. Suka lucu sih, seakan kita tidak percaya bahwa kami sudah menjadi pimpinan. Kalau dulu masih diperintah, sekarang sudah memerintah,” katanya lepas.
Ditanya hal apa yang paling dikaguminya dari sosok Bupati Bakhtiar, menurut pria yang lahir bulan Oktober 1990 itu, feeling yang sangat kuat dan tepat. Ditambah dengan keberanian dan kegigihan untuk mendapatkan sesuatu.
“Ibaratnya, untuk mendapatkan seekor ayam, menjual kerbau pun dia mau,” jawabnya.
Tidak lupa anak kedua dari empat bersaudara ini bersama dengan keluarga selalu mendoakan keluarga Bupati Bakhtiar agar diberikan yang kuasa umur yang panjang dan kesehatan dalam memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sementara itu Bupati Bakhtiar mengatakan, diberikannya kepercayaan kepada ketiga mantan ajudannya itu, karena dia yakin akan kemampuan dan loyalitas mereka.
Kisah tiga mantan ajudan Bupati Tapteng yang kini duduki jabatan pimpinan
Jumat, 30 April 2021 20:41 WIB 8219