Sipirok (ANTARA) - Menurut ahli semburan yang keluar di belakang Alun-alun Pasar Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) berupa zat gas, hanya saja tidak tidak berbahaya.
"Yang keluar berupa Karbon Monoksida (CO) tetapi masih si ambang batas," hasil Rapat Koordinasi Forkopimda bersama kedua ahli dari PT. Aigincourt Tesources dan PT. SOL, di Sipirok, Kamis (8/4).
Menurut Joseph Widadi ahli dari PT. SOL mengungkapkan CO yang keluar dari selah satu celah sekaligus membuat tiang listrik berasa panas itu 1.3 sementara ambang batas 20 ppm.
Baca juga: Warga Sipirok geger, ada semburan dari perut bumi yang diduga gas
"Diperkirakan sumber panas di kedalaman lima meter. Bisa disebabkan air panas yang mengandung belerang," sebutnya.
Sedang Sugeng, ahli dari PT AR, menguatkan gas yang keluar itu merupakan CO dan tidak tidak berbahaya, karena di nilai jauh di bawah ambang batas.
Pun demikian, hasil rapat disarankan masyarakat tidak mendekati lokasi semburan menghindari bilamana ada muncul asap atau aroma bau.
"Bilamana ada masyarakat yang tiba-tiba terpapar bawa ke lokasi terbuka langsung buka atau lepas pakaian. Lokasi akan di pantau beberapa hari ke depan," kata Isnut Siregar yang hadir dalam rapat.
Sambil menunggu langkah-langkah selanjutnya, disepakati didirikan Posko penjagaan sekitar dekat dengan lokasi melibatkan sejumlah personel BPBD, Dishub, Lingkungan Hidup, Poksek, dan Koramil 03/Sipirok.
Ahli pastikan yang menyembur di Pasar Sipirok berupa gas, namum tidak berbahaya
Kamis, 8 April 2021 19:19 WIB 2779