Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi menguat usai bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve menahan suku bunga acuan.
IHSG dibuka menguat 32,35 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.309,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,9 poin atau 0,95 persen ke posisi 948,53.
"IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Kamis seiring dengan menguatnya bursa global setelah The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.199-6.376," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari domestik, investor akan tetap menunggu keputusan terkait kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pada hari ini.
Bursa ekuitas AS ditutup menguat setelah The Fed mengatakan tidak melihat kenaikan suku bunga hingga 2023.
The Fed memperkirakan suku bunga acuan tetap mendekati nol untuk dua tahun ke depan. Produk domestik bruto diprediksi tumbuh 6,5 persen pada 2021 sebelum mereda di tahun-tahun berikutnya.
Ekspektasi inflasi inti juga bergerak lebih tinggi, dengan The Fed menargetkan menjaga inflasi pada level dua persen dalam jangka panjang.
Dari komoditas, harga minyak mentah menguat seiring investor yang mempertimbangkan data industri AS yang menunjukkan stok minyak di negara tersebut jatuh pekan lalu.
Minyak WTI naik 43 sen per barel ke harga 65,21 dolar AS per barel. Minyak Brent menguat 35 sen per barel ke harga 68,74 dolar AS per barel.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 447,61 poin atau 1,5 persen ke 30.361,94, indeks Hang Seng naik 455,4 poin atau 1,57 persen ke 29.489,52, dan indeks Straits Times terkoreksi 27,34 poin atau 0,88 persen ke 3.136,99.
IHSG menguat 32,35 poin usai The Fed tahan suku bunga acuan
Kamis, 18 Maret 2021 10:27 WIB 1208