Langkat (ANTARA) - Penyidik Diskrimum Polda Sumatera Utara, kumpulkan berbagai bahan dari lokasi penganiayaan terhadap aktivis mahasiswa Ahmad Zulfahmi Fikri baik yang ada di Cafe Lajor Kopi maupun di berbagai tempat lainnya.
Terlihat, dua penyidik dari Polda Sumatera Utara berpakaian putih dan bercelana hitam itu didampingi pengacara Muhammad Iqbal Zikri SH dan Ahmad Zulfahmi Fikri, menyusuri Jalan Sudirman Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Senin (1/3).
Baca juga: Maksimalkan prokes COVID-19 Bupati terbitkan Perbub perubahan
Mereka juga mengunjungi beberapa tempat guna mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus penganiayaan tersebut.
Selain itu juga mereka melihat beberapa kemungkinan dan mendengarkan informasi bagaimana pelaku OTK itu melakukan penganiayaan terhadap Fikri.
Dalam pengumpulan berbagai alat bukti juga diperlihatkan vidio saat dua OTK menaiki sepeda motor usai melakukan penganiayaan dan berbagai foto lainnya yang berkaitan dengan dugaan terhadap pelaku.
Seperti diketahui aktivis mahasiswa Kabupaten Langkat Ahmad Zulfahmi Fikri saat berada di cafe Lajor Kopi Jalan Sudirman Stabat, dianiaya oleh dua Orang Tak Dikenal (OTK), sehingga membuat memar di beberapa bagian tubuhnya.
Peristiwa itu terjadi, Senin (15/2) sekitar pukul 13.00 WIB, saat mana Fikri bersama beberapa rekan-rekannya baru saja tiba di cafe tersebut. Setahu bagaimana dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor polisi menghampirinya dan langsung memukul korban.
Hingga korban terjajar dan terjatuh disekitar lokasi yang berdekatan dengan cafe Lajor Kopi, usai melakukan pemukulan pelaku melarikan diri menuju ke arah Simpang Bupati.
Fikri juga sempat memperlihatkan kondisi tubuhnya didampingi para rekan-rekannya dan dihimbau untuk segera melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada Polres Langkat atau ke Mapolda Sumatera Utara.
Selain itu juga ada dokumentasi berupa vidio yang juga diambil rekannya saat pelaku pemukulan melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.
Pelaku juga sempat melontarkan ucapan "jangan ikut campur kau, jangan ikut campur kau, jangan ikut campur kau".
Kuat dugaan peristiwa pemukulan terhadap Fikri ini berkaitan dengan berbagai komentarnya selama ini menyangkut dengan banyaknya lobang di badan jalan di Kabupaten Langkat.
Penyidik Diskrimum Polda Sumut periksa lokasi penganiayaan aktivis mahasiswa
Senin, 1 Maret 2021 16:48 WIB 1996