Sekda: Kawasan potensi meningkatkan perekonomian akan menjadi perhatian

Langkat (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Dr Sabrina mengatakan berbagai kawasan yang punya potensi meningkatkan perekonomian warga akan terus diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah.

Hal itu disampaikan Sekdaprovsu di kawasan mangrove Peduli Pesisir Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sabtu.

"Merupakan suatu hal yang sangat baik dalam hal pengembangan potensi daerah yang sangat besar potensinya ini," katanya.

Baca juga: Pelaku pencurian empat ekor lembu betina ditangkap Polsek Besitang

Melestarikan bumi akan memberikan sesuatu kepada kita, membangkitkan roda perekonomian kita, agar bisa bangkit.

"Semuanya terpulang kepada kita bagaimana membangun suatu kawasan agar terus semakin baik dan berkembang sehingga pendapatan masyarakat dimasa pandemi ini akan terus semakin meningkat," harapnya.

Apalagi sekarang ini pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara agak lebih baik bila dibandingkan secara nasional, untuk itu ekonomi kita harus bangkit, salah satunya juga melalui kegiatan ini.

Sabrina teringat bagaimana di era tahun 80 an kita ingat Jaring Halus Kecamatan Secanggang, dimana hutan mangrovenya sempat habis disebabkan dirambah dan kayunya dijadikan arang, untuk di jual hingga ke Jepang.

Kini kita bisa menyaksikan kawasan mangrove Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, yang kini sangat bagus. Secara alamiah sajapun mulai muncul diharapkan akan memberika keteduhan dan damai.

"Memang hujan masih banyak mari kita terus menanam dan nantinya akan memberikan keteduhan bagi kita, wisata ekologi sangat bagus yang dibangun disini memajukan ekonomi masyarakatnya," katanya.

"Hutanku lestari masyarakatku sejahtera. Untuk itu diharapkan akan memberikan sesuatu kepada kita. Dengan udara yang sangat bersih guna meningkatkan imunitas dalam suasana COVID 19 ini," ungkapnya.

Kadis Kehutanan Sumut Herianto menyampaikan kelompok mangrove Peduli Pesisir sangat mempunyai potensi besar, dimana kelompok binaan ini mengelola luas 38 hektare.

Dimana pada awalnya merupakan tanaman yang tidak berguna, akhir Desember dimulai dengan tanaman mangrove berupa ikan dan udang kiranya bisa memberikan kesejahteraan buat warga sekitarnya.